Intisari-online.com - Nepal kembali diguncang oleh gempa bumi yang dahsyat pada Jumat (3/11/2023) malam.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter itu terjadi di wilayah Jajarkot, sekitar 500 km sebelah barat ibu kota Kathmandu.
Gempa tersebut menimbulkan kerusakan besar dan menewaskan sedikitnya 128 orang.
Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi terparah yang melanda Nepal sejak tahun 2015, ketika gempa berkekuatan 7,8 menewaskan sekitar 9.000 orang dan merusak sekitar satu juta bangunan.
Gempa bumi kali ini juga terasa hingga New Delhi, India, yang berjarak sekitar 600 km dari pusat gempa.
Menurut Pusat Seismologi Nasional Nepal, gempa bumi terjadi pada pukul 23.47 waktu setempat dengan kedalaman 17,9 km.
Gempa bumi tersebut menyebabkan banyak rumah runtuh dan memutuskan komunikasi ke beberapa desa.
Banyak orang yang tertidur saat gempa bumi terjadi dan terjebak di bawah reruntuhan.
Tim penyelamat berusaha mencari korban selamat di antara puing-puing dengan menggunakan tangan mereka.
Mereka juga menghadapi kesulitan untuk mencapai daerah terpencil karena banyak jalan yang tertutup oleh tanah longsor.
Helikopter dan pesawat kecil telah diminta untuk membantu operasi penyelamatan.
Pemerintah Nepal telah mendeklarasikan darurat bencana dan meminta bantuan internasional.
Perdana Menteri Nepal Sher Bahadur Deuba mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada korban gempa bumi.
Perdana Menteri India Narendra Modi juga menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan kepada Nepal.
Gempa bumi di Nepal menunjukkan betapa rentannya negara Himalaya itu terhadap bencana alam.
Nepal terletak di pertemuan antara lempeng tektonik India dan Eurasia, yang menyebabkan gempa bumi sering terjadi.
Para ahli mengatakan bahwa Nepal perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan bencananya untuk mengurangi dampak gempa bumi di masa depan.