Intisari-Online.com - Kita tahu selama ini bahwa jika kita meletakkan tanaman di dalam ruangan, maka pada malam harinya kita akan rebutan oksigen dengan tanaman tersebut. Itu memang benar karena sepanjang harinya tanaman melakukan pernapasan karena tanaman juga merupakan makhluk hidup.
Malam maupun siang hari, jika tidak mendapat cahaya matahari yang cukup atau cahaya dengan intensitas yang sama dengan matahari (panjang gelombang 680 atau 700 nanometer), maka tanaman yang diletakkan di dalam ruangan tidak akan dapat melakukan fotosintesis dan hanya melakukan pernapasan yang artinya akan terus berebut oksigen dengan kita sepanjang hari.
Lalu apakah semua tanaman akan selalu ’berebut’ oksigen dengan kita jika ditaruh di dalam ruangan tanpa cahaya yang cukup? Tidak. Ada sedikit tanaman yang ternyata dapat menyegarkan ruangan di malam hari dengan membantu mengurangi CO2. Diantara tanaman itu salah satunya adalah kaktus.
Tanaman adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri (autotrof) dengan fotosintesis. Ada tiga tipe tanaman dilihat dari cara mereka membuat makanan (fotosintesis) dan gula yang dihasilkan. Tipe pertama adalah tipe C3. C adalah lambang kimia untuk karbon. Dari sini dapat disimpulkan bahwa tanaman C3 menghasilkan gula yang berkarbon tiga. Sekitar 80% tanaman di dunia menggunakan proses tipe C3. Proses fotosintesis tipe ini mengambil CO2 hanya pada siang hari ketika ada cahaya matahari dan berfotosintesis saat itu juga. Contoh tanaman tipe ini adalah padi, polong-polongan, gandum, dan tanaman yang umumnya berhabitat alami di daerah tropis.
Tipe kedua adalah tipe C4. Maka, tanaman dengan tipe ini akan menghasilkan gula berkarbon empat. Tipe C4 juga mengambil CO2 pada siang hari dan berfotosintesis juga pada malam hari. Ada lebih kurang 15% tanaman yang menggunakan tipe ini. Contohnya adalah tebu, jagung, alang-alang.
Tipe terakhir adalah tipe CAM (Crassulacean acid metabolism). Hanya 5% tanaman yang menggunakan tipe ini dalam fotosintesis. Tanaman famili crassulace adalah tanaman tipe CAM karena memiliki sukulen atau jaringan penyimpan air. Umumnya tanaman pada daerah kering (xerofit) dengan cahaya matahari yang terik, kelembaban udara rendah, dan sumber air yang sedikit ditambah curah hujan yang rendah, misalnya daerah gurun, savana, ataupun stepa. Tipe CAM sangat berbeda dari tipe lainnya karena mengambil CO2 pada malam hari, baru kemudian CO2 digunakan untuk fotosintesis pada siang harinya.
Nah, ternyata tanaman CAM tidak berebut oksigen dengan kita pada malam hari. Ia bahkan mengambil CO2 pada malam hari dan itu artinya ia dapat membantu menyegarkan ruangan pada malam hari dengan mengurangi jumlah CO2. Walaupun tidak menambah jumlah oksigen, namun, pengurangan CO2 pun sudah cukup untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan.
Tumbuhan CAM diantaranya yang mudah didapat adalah nanas, bunga lili, dan kaktus. Dari ketiga tanaman itu, sepertinya yang paling wajar diletakkan di dalam kamar atau ruangan adalah kaktus. Selain bentuknya bermacam-macam, ringan, dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit - terkadang hanya perlu disiram seminggu sekali - tampilan kaktus juga unik.
Terserah Anda kalau ingin menaruh lili atau mungkin nenas. Namun apa pun tanaman CAM yang Anda pilih, setiap harinya Anda harus membawa tanaman keluar ruangan agar mendapat cahaya matahari. Jika tidak, tanaman akan cepat pucat dan layu. Tanaman CAM pun perlu berfotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Yang membedakannya hanya ia mengambil CO2 pada malam hari. (Intisari)