Intisari-Online.com - Sekolompok mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Sebelas Maret (UNS) mengembangkan sediaan transdermal berupa microneedle patch.
Sediaan ini mengandung senyawa apigenin dari daun seledri yang dikemas dalam nanoliposom.
Microneedle patch merupakan plester dengan jarum berukuran mikro yang dapat menembus lapisan kulit terluar tanpa menimbulkan rasa sakit.
Jarum tersebut mengandung obat yang dapat dilepaskan secara perlahan ke dalam aliran darah.
Sediaan ini merupakan hasil karya kelompok mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) yang terdiri dari Jihan Sabrina Ramadhani, Lidya Intan Setyaningsih, Diah Dwi Syafitri Khoirunisak, dan Shinta Septiana.
Hipertensi adalah penyakit yang menjadi penyebab kematian dini tertinggi di dunia dengan angka 10,4 juta jiwa per tahun.
Di Indonesia, prevalensi hipertensi mencapai 34,1% menurut data Kemenkes RI (2019).
Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penanganan hipertensi adalah ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi obat antihipertensi.
Oleh karena itu, diperlukan terapi alternatif yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan menstabilkan tekanan darah.
Daun seledri telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penurun tekanan darah dengan cara direbus dan diminum airnya.
Hal ini didukung oleh penelitian Naqiyya (2020) yang menunjukkan bahwa daun seledri mengandung senyawa flavonoid apigenin yang dapat meregangkan otot polos pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
KOMENTAR