Presiden Jokowi menjawab isu dinasti politik yang dialamatkan kepadanya dan keluarganya, terlebih setelah Gibran Rakabuming Raka maju cawapres.
Intisari-Online.com -Isu dinasti politik terus menyerang Presiden Jokowi dan keluarganya.
Terlebih setelah Gibran Rakabuming Raka resmi dipilih sebagai cawapres Prabowo Subianto sementara sang ayah masih menjabat presiden.
Terkait tudingan itu, Presiden Jokowi pun buka suara.
Dia bilang,hasil dari pemilihan umum akan ditentukan dari pilihan rakyat.
Sebab, katanya, rakyatlah yang punya hak untuk memilih pemimpin mereka lewat pemilihan umum.
"Baik itu di pilkada, di pemilihan wali kota, pemilihan bupati, pemilihan gubernur, pemilihan presiden," katanya di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Selasa (24/10).
"Itu semuanya yang memilih itu rakyat, yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu juga rakyat."
Pria asa Solo, Jawa Tengah, itu melanjutkan,isu dinasti politik ini nantinya akan kembali ke penilaian masyarakat.
Dia menekankan bahwa hasil pemilu tidak ditentukan oleh elite-elite politik, tapi oleh rakyat sendiri.
"(Yang menentukan) bukan kita, bukan elite, bukan partai, itulah demokrasi," kata Jokowi.
Isu dinasti politik mengemuka setelah Gibran berhak maju sebagai calon presiden dan wakil presiden setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat pencalonan presiden dan wakil presiden.
MK yang diketuai oleh paman Gibran, Anwar Usman, menyatakan bahwa seseorang yang belum berusia 40 tahun bisa maju menjadi capres atau cawapres selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilu.
Hal ini diputuskan MK dalam sidang pembacaan putusan uji materi terkait batas usia capres-cawapres perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 yang digelar Senin (16/10/2023).
Tak lama setelah itu, Gibran diumumkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
KIM sendiri merupakan barisan partai politik yang sebagian besar merupakan pendukung pemerintahan Jokowi.
KIM terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Prima.
Sementara itu, terdapat dua pasangan lain yang sudah mendaftar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Anies-Cak Imin diusung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS.
Sedangkan Ganjar-Mahfud diusung PDI-P, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Tanggapan Prabowo
Capres Prabowo juga buka suara soal isu dinasti politik yang dialamatkan kepada Presiden Jokowi.
Pria yang juga menjabat Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi itu meminta agar masyarakatberpikir positif.
Dia mempertanyakan apa salahnya jika dinasti Jokowi ingin berbakti kepada rakyat.
"Kalau dinastinya Pak Jokowi ingin berbakti untuk rakyat kenapa? Salahnya apa? Jadi berpikir yang baik lah. Berpikir positif ya," ujar Prabowo saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023).
Prabowo menjelaskan, semua yang ada di Indonesia merupakan dinasti.
Ia menegaskan, semua yang disebut-sebut menciptakan dinasti politik sebenarnya ingin berbakti kepada rakyat.
"Oh dinasti, semua dinasti, Bung! Semua dinasti ya kan? Kita jangan cari yang negatif lah. Cari yang positif ya. Orang ingin berbakti, apa salahnya? Ya kan?" tuturnya.
Prabowo juga mengakui, jika dirinya menciptakan dinasti.
Hanya saja, ia menamakan dinasti keluarganya sebagai dinasti merah putih dan dinasti patriot.
"Saya juga dinasti. Saya anaknya Soemitro, cucunya Margono Djojohadikusumo. Paman saya gugur untuk Republik Indonesia. Kita Dinasti Merah Putih. Kita Dinasti Patriot. Kita dinasti yang ingin mengabdi untuk rakyat," imbuh Prabowo.