Suku Minangkabau tak hanya terkenal akan kulinernya, ada beberapa tradisi suku Minangkabau yang masih lestari hingga sekarang.
Intisari-Online.com -Berbicara Minang dan Padang, rasanya tak lengkap tanpa berbicara tentang kekayaan kulinernya.
Tapi, Minang tak sekadar soal makanan.
Ada tradisi-tradisi lain yang masih lestari sampai sekarang yang menjadi ciri khas masyarakat yang berada di Sumatera Barat itu.
Inilah tiga tradisi Suku Minangkabau yang masih lestari hingga sekarang.
Dilansir Kompas.com, Suku Minangkabau merupakan suku bangsa yang tinggal di Pulau Sumatera, tepatnya berada di Provinsi Sumatera Barat.
Ciri khas dari Suku Minangkabau adalah bahasa yang digunakan adalah bahasa Minang, berdasarkan cara pengucapannya.
Bahasa Minang mirip bahasa Melayu.
Selain bahasa terdapat ciri khas lainnya yang membedakan suku Minang dengan suku lainnya yang ada di Nusantara.
Ciri-ciri kebudayaan Suku Minangkabau, antara lain:
Barat Tradisi Suku Minangkabau
Beberapa tradisi Suku Minangkabau, yaitu:
- Upacara Turun Mandi
Upacara turun mandi merupakan tradisi yang masih dilaksanakan oleh Suku Minangkabau.
Tujuan dari upacara ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena lahirnya seorang anak.
Selain itu, untuk memperkenalkan bahwa sudah lahir seorang anak dari sebuah suku.
Dalam persiapan upacara turun mandi tersebut perlu dilakukan berbagai perlengkapan.
Selanjutnya, arak-arakan menuju sungai tempat dilaksanakannya upacara Turun Mandi.
Upacara tersebut hanya dapat dilaksanakan di sungai.
- Batagak Pangulu
Masyarakat Minangkabau hidup dalam budaya bersuku dan berkaum.
Setiap suku biasanya memiliki seorang penghulu suku.
Ketika sebuah suku atau kaum mengangkat pimpinan kaumnya yang baru maka diadakan upacara Batagak Pangulu.
Adapun penjelasan upacara Batagak Pangulu adalah upacara besar yang menjadi tradisi masyarakat Minangkabau.
Acara ini biasanya diadakan dengan menyembelih kerbau dan mengadakan acara pesta selama tiga hari bahkan sampai seminggu lamanya.
- Upacara Batagak Kudo-Kudo
Upacara Batagak Kudo-Kudo merupakan tradisi yang ada di Minangkabau.
Upacara ini merupakan bagian dari masyarakat Minangkabau pada saat membangun rumah.
Upacara Batagak Kudo-Kudo dilakukan ketika sebuah rumah baru akan dipasang kuda-kuda.
Dalam upacara ini banyak mengundang orang kampung dan saudara dekat.
Hadiah yang dibawa oleh tamu undangan biasanya adalah seng atau atap untuk rumah.
Sistem kepercayaan Suku Minangkabau
Masyarakat yang tinggal di Minangkabau termasuk menganut agama Islam dengan taat.
Semua tatanan kehidupan masyarakat banyak dipengaruhi dan berdasarkan agama Islam.
Dalam kegiatan keagamaan, pelajaran agama dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan oleh seorang Syekh atau Kyai.
Sistem kekerabatan
Suku Minangkabau Sistem kekerabatan yang berlaku pada masyarakat di Suku Minangkabau adalah menganut sistem kekerabatan matrilineal.
Dalam sistem kekerabatan tersebut hal-hal penting berdasarkan dengan keturunan garis ibu atau pihak perempuan.
Jadi, untuk anak perempuan yang dapat mewarisi nama atau marga dari keluarga besarnya.