BPUPKI bertugas untuk meneliti dan mengkaji hal-hal penting yang berkaitan dengan politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk pembangunan negara Indonesia merdeka.
Letnan Jenderal Nagano Yoichiro mengumumkan dan mengangkat anggota BPUPKI pada tanggal 29 April 1945.
Radjiman Wediodiningrat ditunjuk sebagai Ketua BPUPKI, dibantu oleh R.P Soeroso dan Ichibangase Yoshio yang berasal dari Jepang.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan oleh Amerika Serikat ke Hiroshima.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, pemerintah Jepang membubarkan BPUPKI dan menggantinya dengan PPKI.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan oleh Amerika Serikat ke Nagasaki.
Hal ini menyebabkan pemerintahan Jepang lumpuh dan pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah secara tak bersyarat.
Pemuda Indonesia mendengar berita kekalahan Jepang dan segera menuntut agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibentuk pada 29 April 1945 sebagai langkah awal dalam perumusan UUD 1945.
Sukarno, pada waktu itu, mengajukan ide dasar tentang negara yang akan dibangun, yaitu Pancasila.
KOMENTAR