Punya Cadangan Nikel Terbanyak di Dunia, Indonesia Juga Masih Berpotensi Menjadi Pemasok Gas Dunia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Indonesia berpotensi menjadi pmasok gas dunia.
Ilustrasi - Indonesia berpotensi menjadi pmasok gas dunia.

Intisari-online.com -Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia.

Menurut data United States Geological Survey (USGS) tahun 2020, Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 21 juta ton, mengalahkan Australia yang memiliki cadangan 20 juta ton dan Brazil yang memiliki cadangan 16 juta ton.

Cadangan nikel Indonesia mencakup 23 persen dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 94 juta ton.

Nikel merupakan logam yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan industri, seperti stainless steel, baterai, koin, dan lain-lain. Permintaan nikel dunia terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi.

Indonesia sebagai negara produsen nikel terbesar di dunia, tentu memiliki peluang besar untuk memanfaatkan potensi sumber daya alamnya tersebut.

Namun, tidak hanya nikel, Indonesia juga memiliki potensi gas bumi yang cukup menjanjikan.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan gas bumi Indonesia per tahun 2017 mencapai 41,62 triliun cubic feet (TcF), dengan 100,36 TcF cadangan terbukti dan 42,36 TcF cadangan potensial.

Meski cadangannya tidak signifikan dibandingkan dengan cadangan dunia, Indonesia masih memiliki 68 cekungan potensial yang belum tereksplorasi³.

Gas bumi merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan efisien.

Gas bumi dapat digunakan untuk berbagai sektor, seperti kelistrikan, industri, pupuk, transportasi, dan lain-lain.

Pemanfaatan gas bumi untuk dalam negeri juga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak dan meningkatkan nilai tambah ekonomi.

Baca Juga: Disebut Akan Habis Dalam 15 Tahun, Terungkap Ini Jumlah Cadangan Nikel yang Dimiliki Indonesia

Berdasarkan Neraca Gas Indonesia 2022-2030, Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dari lapangan migas yang ada.

Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia juga diperkirakan akan mengalami surplus gas hingga 1715 MMSCFD (million standard cubic feet per day) yang berasal dari beberapa proyek potensial.

Beberapa proyek tersebut antara lain Masela, Indonesia Deepwater Development (IDD), Jambaran Tiung Biru (JTB), dan Tangguh Train 3.

Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok gas dunia.

Hal ini tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, kontraktor migas, maupun masyarakat.

Kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur gas bumi, peningkatan eksplorasi dan produksi gas bumi, serta peningkatan nilai tambah gas bumi melalui hilirisasi industri diharapkan dapat mendorong optimalisasi pemanfaatan gas bumi di Indonesia.

Artikel Terkait