Fase bercocok tanam ini dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu, bersamaan dengan zaman Neolitikum.
Salah satu ciri kehidupan fase bercocok tanam ini adalah adanya pergeseran tradisi dari mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing).
Selain itu, sistem kepercayaan juag semakin berkembang pada masa tersebut.
Sistem kepercayaan adalah sebuah sistem yang mempengaruhi keyakinan seseorang terhadap sesuatu hingga berdampak pada pola pikir dan perilaku manusia sehari-hari.
Sistem kepercayaan ini sudah ada sejak zaman prasejarah, sejak masa bercocok tanam.
Kepercayaan pada masa itu, tidak sama dengan agama yang kita anut saat ini. Di masa itu, manusia purba menganut kepercayaan animisme, dinamisme, dan totemisme.
Animisme
Sistem kepercayaan pertama yang ada pada masa bercocok tanam adalah Animisme.
Animisme berasal dari bahasa Latin anima, yang artinya nyawa, jiwa, atau roh.
Secara sederhana, animisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu yang bergerak dianggap hidup dan memiliki roh yang bisa bersifat baik atau buruk.
Selain itu, orang-orang yang berkepercayaan animisme juga percaya bahwa roh orang yang sudah meninggal dunia bisa masuk ke dalam tubuh hewan.
Baca Juga: Bagaimana Pembagian Kerja Antara Laki-laki dan Wanita pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan?
KOMENTAR