Menyiratkan Kesan Horor, Misteri Taburan Bunga Di Gang Sempit Di Jalan Malioboro Jogja Akhirnya Terpecahkan

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Di Malioboro Jogja, ada gang sempit yang ditaburi bunga yang menyiratkan pesan horor. Ternyata ada maksud di baliknya.
Di Malioboro Jogja, ada gang sempit yang ditaburi bunga yang menyiratkan pesan horor. Ternyata ada maksud di baliknya.

Di Malioboro Jogja, ada gang sempit yang ditaburi bunga yang menyiratkan pesan horor. Ternyata ada maksud di baliknya.

Intisari-Online.com -Jika kita berkunjung ke Malioboro, Jogja, persisnya di gang sempit di seberang Hotel Grand Inna Malioboro, Anda akan menemui sesuatu yang tampak beda.

Di gang sempit itu ada taburan bunga yang menyiratkan nuansa yang agak mistis.

Ternyata ada alasan di balik penaburan bunga di gang sempit tersebut.

Gang sempit itu punya panjang yang kurang lebih 15 meter.

Lorong gang ini merupakan akses jalan menuju 3 rumah, sekilas di gang tersebut tidak memiliki pencahayaan sehingga membuat gelap dan lembab.

Dilaporkan Tribun Jogja,salah seorang penghuni rumah Echa Marantika menjelaskan maksud dari taburan bunga di ujung lorong gang sempit ini.

Menurut dia sebelum ditaburi bunga, lorong ini sering digunakan untuk kencing sembarangan.

Hal ini membuat penghuni rumah merasa tak nyaman, sehingga berinisiatif untuk menabur bunga.

"Jadi inisiatif, ditaburi bunga biar pada takut, biar enggak pada kencing sembarangan di dalam gang," katanya.

Menurut dia setelah ditaburi bunga, sudah tidak ada lagi orang yang kencing sembarangan di dalam gang ini.

Lorong gang ini menuju tiga rumah milik ketua RT 6 Sosrowijayan Wetan, milik mertua Echa, dan satu rumah lagi dalam keadaan kosong.

"Setelah ditaburi bunga jadinya orang tidak pada kencing sembarangan di sini," katanya.

"Ini gang buntu, kalau ke kampung belakang harus muter."

Echa mengatakan dirinya sering berjualan kopi di ujung gang, bahkan saat sedang sepi masih sering digunakan untuk kencing sembarangan oleh orang tak bertanggung jawab.

"Jualan sudah ditaruh di sini (ujung gang), tapi masih sempat buat kencing. Bikin bau," kata dia.

Pemberian bunga ini menurut dia tidak ada unsur mistisnya, dan murni untuk menakut-nakuti warga yang kencing sembarangan.

"Enggak ada (mistis)," katanya.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala UPT Cagar Budaya Kota Yogyakarta Ekwanto mengakui bau pesing akibat orang kencing sembarangan memang masih menjadi permasalahan di kawasan Malioboro.

Pihaknya mengaku kesulitan melakukan pengawasan. Terlebih Malioboro merupakan kawasan dengan tingkat aktivitas tinggi sehingga ada banyak orang yang berlalu-lalang di sana.

Mulai dari wisatawan, pelaku usaha, pengemudi becak maupun andong.

Sementara pemasangan rambu-rambu peringatan dikatakannya juga tidak efektif.

"Ya kita tindaklanjuti, kita coba optimalkan petugas kami di sana. Walaupun banyak orang seliweran di sana akan kita tegur kalau ada yang kedapatan kencing sembarangan," jelas Ekwanto, Jumat (15/9/2023).

Artikel Terkait