Tradisi bakar batu adalah cara masyarakat Papua untuk bersilaturahmi dan bertoleransi terhadap masyarakat lain. Ini juga simbol kerukunan.
Intisari-Online.com - Orang dan masyarakat Papua sangat identik dengan tradisi bakar batu.
Apa itu tradisi bakar batu?
Dikutip dari Kompas.com, tradisi bakar batu adalah cara masyarakat Papua bersilaturahmi dengan yang lain.
Tak hanya babi, dalam pesta bakar batu kiwari juga membakar ayam.
Dalam sejarahnya bakar batu bagi masyarakat pegunungan tengah Papua adalah pesta daging babi.
Tapi sekarang di sejumlah tempat, pesta bakar batu sudah tidak lagi hanya daging babi.
Ada juga daging ayam terutama bagi mereka yang tak bisa makan babi.
Boleh jadi, ini menjadi bukti lain dari tingginya toleransi masyarakat Papua.
Seperti yang dilakukan masyarakat di sebuah distrik yang tak jauh dari Kota Karubaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara.
Sebagian masyarakat sibuk menyiapkan bakar batu sejak pagi hari, sebelum undangan datang.
Ada yang datang membawa kayu, sayuran, rumput, dan batu.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR