Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Anies Baswedan dan Partai Nasdem. Tak lama kemudian, muncul surat diduga dari Anies kepada AHY.
Intisari-Online.com -Dalam waktu yang nisbi singkat, telah terjadi dinamika menari di tubuh Koalisi Perubahan.
Pertama, Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Anies Baswedan dan Partai Nasdem karena disebut menunjuk Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Setelah itu, Anies disebut mengirim surat kepada AHY yang isinya mengajak putra SBY itu untuk menemaninya dalam Pilpres 2024 nanti.
Dilansir Tribun Jogja, Demokrat merasadikhianati setelah bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, disebut-sebut telah setuju berpasangan dengan Cak Imin, ketua umum PKB.
Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Tapi hingga sekarang,belum ada nama calon bakal cawapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk mendampingi Anies Baswedan.
Koalisi Perubahan sebelumnya disebut menyerahkan pemilihan nama bakal cawapres kepada Anies Baswedan.
Namun, kabar terbaru menyebut Anies Baswedan bakal berpasangan dengan Cak Imin.
Sementara diketahui, Cak Imin dan PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang berisikan Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusung Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Melansir dari kompas.com, Partai Demokrat menganggap bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan telah melakukan pengkhianatan politik.
Sebab, Anies menyetujui keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang memasangkannya dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).
“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” papar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,” sambung dia.
Ia menjelaskan, Surya mengambil keputusan itu setelah bertemu Muhaimin di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023) malam.
Riefky menuturkan, Surya kemudian memanggil Anies malam itu juga dan memberitahukan keputusan itu.
“Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” tutur dia.
Riefky pun merasa bahwa Anies melakukan pengkhianatan karena sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bacawapres pada 14 Juni 2023.
Padahal, dalam nota perjanjian pembentukan KPP yang ditandatangani oleh ketua umum Nasdem, PKS, Partai Demokrat disampaikan bahwa penentuan bacawapres ada di tangan Anies sendiri.
Anies Baswedan kirim surat kepada AHY
Tak lama kemudian, muncul kabar di mana Anies Baswedan mengirim surat kepada AHY, isinya meminta kesediaannyamenjadi pasangan dalam Pilpres 2024.
Surat itu terlihat ditulis tangan dengan tinta berwarna biru.
Di bagian bawah surat terdapat tanda tangan Anies Baswedan.
Ada juga tulisan yang menyebutkan tersebut dibuat pada tanggal 25 Agustus dan disaksikan oleh 2 orang.
Berikut isi surat Anies ke AHY:
Mas AHY Yth
Semoga dalam keadaan sehat, tetap produktif dan selalu dalam kesehatannya.
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024.
Teriring salam hormat.
Terkait kabar itu,Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan surat itu dikirim pada minggu lalu ke AHY.
"Surat Anies Capres minggu lalu ke AHY," kata Andi Arief, Jumat.
Sementara itu, Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mengatakan surat tersebut diberikan langsung oleh Anies ke AHY.
"Diberikan langsung ke Mas AHY," ujarnya.