Warga Jetak Gempar, Dosen UIN Raden Mas Said Solo Ditemukan Tewas Terbungkus Kasur Ada Bercak Darah

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta ditemukan tewas di tempat tinggalnya. Diduga sebagai korban kekerasan.
Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta ditemukan tewas di tempat tinggalnya. Diduga sebagai korban kekerasan.

Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta ditemukan tewas di tempat tinggalnya. Diduga sebagai korban kekerasan.

Intisari-Online.com -Warga Desa Tempel, Kecamatan Jetak, Sukoharjo, Jawa Tengah, geger.

Mereka dihebohkan dengan penemuan mayat seorang wanita berinisia W (34) terbungkus kasur.

Wanita itu diketahui sebagai salah satu pengajar di UIN Raden Mas Said Surakarta.

W selama ini mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said.

Menurut keterangan salah satu teman korban, inisial F, keduanya terakhir berkomunikasi melalui DM Instagram pada Minggu(20/8).

Masih menurut F, sebelum ditemukan tewas, korban juga sempat kontak-kontakkan denagn salah seorang temannya pada Rabu, sekitar pukul22.00 WIB.

"Terakhir kontak-kotakan kemarin pukul 22.00 WIB sama teman saya," kata F di perumahan Desa Tempel, Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023).

F menyebut korban adalah sosok yang baik dan tak pernah punya masalah.

Korban juga seorang penerima beasiswa LPDP.

"Dia tidak pernah ada masalah apa-apa setahu kita. Orangnya baik. Kebetulan lagi persiapan beasiswa LPDP," ungkap dia.

Selama ini korban tinggal sendirian di rumahnya, sementara TKP adalah rumah teman korban yang dia tinggali untuk sementara.

Hal ini karena rumah korban sedang direnovasi.

"Di rumah sendiri. Jadi rumahnya (korban) yang direnov ini. Dia tinggal di tempat temannya yang juga selesai renov. Numpang sementara (rumahnya direnov)," kata F.

"Di sini tiga minggu. Biasanya di tempat saya. Soalnya kebetulan kemarin delapan bulan di tempat saya. Karena adiknya ke sini, tinggal di rumah sini gitu. Rumah temannya yang kosong ini. Terus adiknya pulang ke Surabaya, tapi Mbak Diannya masih di sini," sambung F.

F sempat curiga korban dihubungi tidak bisa.

F bersama temannya pun datang ke rumah korban.

Karena kondisi rumah terkunci ia meminta tukang yang sedang merenovasi rumah korban untuk membukakan pintu rumah yang ditempati korban.

"Dari tadi kita nyari-nyari tidak ada. Saya sama temen saya ke sini. Kita kan tidak punya kunci. Jadi minta tolong dibukakan pak tukang," ungkap F.

F mengaku tidak berani masuk ke rumah korban.

Pasalnya, kata F di dalam rumah itu ada bercak darah.

"Saya tidak lihat (pertama kali pintu dibuka). Tidak berani. Intinya ada bercak darah di situ. Terus minta tolong orang masuk, terus minta keluar aja telepon polisi," kata dia.

"Posisinya (korban) di lantai tertutup kasur lantai terus jenazahnya tertutup kasur lantai terus dan di samping kasur ada bercak darah," tambah dia.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengatakan, berdasarkan informasi Polsek Gatak mayat W ditemukan pukul 13.32 WIB.

W tinggal di perumahan seorang diri.

"Informasi dari Polsek pukul 13.32 WIB ada penemuan mayat di perumahan x seorang diri. Untuk inisial W 34 tahun," kata Sigit di lokasi kejadian, Kamis.

Sigit menambahkan, polisi sedang melaksanakan penyelidikan untuk mengungkap tewasnya korban.

W diduga korban kekerasan.

"Mohon doanya mudah-mudahan cepat terungkap. Ada tanda-tanda kekerasan," kata dia.

Mengenai dugaan penyebab kejadian tersebut, kata Sigit belum mengetahui karena masih dalam penyelidikan.

"Kalau dugaan bisa macam-macam. Entah itu pacaran, entah itu iri atau seperti apa. Namun, kita belum tahu," sambung Sigit.

Artikel Terkait