Makna Weton Rabu Pon dengan Kepribadian Rembulan dan Mempesona Prabowo Subianto

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ramalan watak Prabowo Subianto menurut Primbon Jawa.
Ramalan watak Prabowo Subianto menurut Primbon Jawa.

Intisari-online.com -Weton adalah salah satu sistem perhitungan waktu berdasarkan penanggalan Jawa yang menggabungkan lima hari pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon) dengan tujuh hari pekan (Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu).

Weton dapat digunakan untuk mengetahui karakter dan nasib seseorang berdasarkan hari dan tanggal lahirnya.

Salah satu tokoh terkenal yang memiliki weton Rabu Pon adalah Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto lahir pada tanggal 17 Oktober 1951, yang merupakan hari Rabu dan pasaran Pon.

Weton Rabu Pon memiliki neptu (jumlah hari pasaran dan pekan) 14, yang merupakan angka genap.

Orang yang berweton genap cenderung memiliki sifat lembut, sabar, bijaksana, dan berjiwa sosial.

Selain itu, weton Rabu Pon juga memiliki simbol rembulan atau bulan purnama.

Rembulan melambangkan keindahan, kemegahan, kejayaan, dan keberuntungan.

Orang yang berweton rembulan biasanya memiliki daya tarik yang kuat dan mampu mempesona banyak orang.

Mereka juga suka menghibur dan menentramkan hati orang lain.

Namun, weton Rabu Pon juga memiliki sisi negatif yang perlu diwaspadai.

Baca Juga: Inilah Masing-Masing Makna Weton Hari Senin Lengkap dengan Watak dan Sifatnya

Orang yang berweton Rabu Pon cenderung memiliki sifat angkuh, sombong, keras kepala, dan suka berbantahan.

Mereka juga mudah tersinggung dan marah jika merasa tidak dihargai atau dihina.

Mereka perlu belajar untuk lebih rendah hati, toleran, dan mengendalikan emosi.

Selain itu menurut ramalan Jawa soal Prabowo menjadi presiden 2024 adalah sebuah topik yang menarik dan kontroversial.

Ada beberapa sumber yang mengklaim bahwa Prabowo Subianto, ketua umum Partai Gerindra, memiliki kaitan dengan ramalan Jawa, khususnya ramalan Jayabaya dan ramalan Gus Dur.

Ramalan Jayabaya adalah sebuah ramalan yang dibuat oleh raja Panjalu Kediri yang berkuasa antara 1135-1159.

Ramalan ini dikenal dengan istilah Notonegoro, yang artinya menata negara.

Dalam ramalan ini, disebutkan bahwa akan ada seorang Satrio Piningit, yaitu seorang pemimpin yang disembunyikan oleh Tuhan, yang akan muncul di akhir zaman untuk menegakkan keadilan dan kemakmuran di Indonesia.

Satrio Piningit ini akan menjadi presiden yang menggantikan Joko Widodo, dan akan menjadikan Indonesia kembali meraih kejayaannya, mampu meredam konflik, dan menjadi lahan pertanian kembali menjadi subur.

Ramalan Gus Dur adalah sebuah ramalan yang dibuat oleh Abdurrahman Wahid, presiden keempat Indonesia yang juga merupakan ulama kharismatik dan pluralis.

Gus Dur pernah meramalkan bahwa Prabowo Subianto akan menjadi presiden di usia tua. Hal ini beliau sampaikan pada tahun 2009, ketika Prabowo pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden.

Baca Juga: Inilah 5 Weton Sakti Mandraguna yang Diberkahi Pusaka Gaib, Apakah Anda Termasuk?

Gus Dur mengatakan bahwa Prabowo akan menjadi presiden setelah Jokowi.

Ramalan ini juga dikutip oleh KH Irfan Yusuf Hasyim, cucu Gus Dur, ketika bertemu dengan Prabowo pada tahun 2022 di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jawa Timur.

Apakah ramalan Jawa soal Prabowo menjadi presiden 2024 akan terbukti?

Tentu saja, hal ini tidak bisa dipastikan dengan mudah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil pemilu 2024, seperti elektabilitas, koalisi, program, isu-isu strategis, dan lain-lain.

Prabowo sendiri belum secara resmi menyatakan diri sebagai calon presiden 2024, meskipun partainya sudah mendukungnya.

Selain itu, ada juga calon-calon lain yang berpotensi bersaing dengan Prabowo, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan lain-lain.

Oleh karena itu, ramalan Jawa soal Prabowo menjadi presiden 2024 adalah sebuah spekulasi yang belum tentu benar atau salah.

Artikel Terkait