Polusi Udara Jakarta, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Polusi udara Jakarta dalam tingkat krisis.
Polusi udara Jakarta dalam tingkat krisis.

Intisari-online.com - Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia.

Menurut data IQAir, pada tanggal 21 Agustus 2023, Jakarta berada di peringkat ke-11 kota dengan kualitas udara terburuk dengan indeks 154 US AQI, yang masuk dalam kategori tidak sehat.

Polusi udara tidak hanya merusak pemandangan kota, tetapi juga membahayakan kesehatan dan kesejahteraan penduduknya.

Lalu, apa penyebab polusi udara di Jakarta dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Polusi Udara di Jakarta

Ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jakarta, antara lain:

Kendaraan bermotor

Jakarta adalah kota yang padat dengan jumlah kendaraan bermotor yang mencapai lebih dari 26 juta unit.

Kendaraan bermotor menghasilkan gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat halus (PM2.5) yang mencemari udara.

Selain itu, banyak kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi atau tidak memiliki surat izin berkendara yang sah.

Pembangkit listrik tenaga batu bara

Baca Juga: Jakarta Terancam Krisis Kesehatan Akibat Udara Paling Berpolusi di Dunia

Di sekitar Jakarta, terdapat setidaknya 16 pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) yang beroperasi.

PLTU berbasis batu bara menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), karbon dioksida (CO2), dan partikulat halus (PM2.5) yang berkontribusi besar terhadap polusi udara.

Selain itu, PLTU berbasis batu bara juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pemanasan global, perubahan iklim, dan kerusakan ekosistem.

Pembakaran sampah

Jakarta menghasilkan sekitar 7.500 ton sampah per hari⁴, tetapi hanya sekitar 60% yang berhasil ditangani oleh pemerintah.

Sisanya dibuang sembarangan atau dibakar oleh masyarakat.

Pembakaran sampah menghasilkan gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrokarbon (HC), dan partikulat halus (PM2.5) yang mencemari udara.

Selain itu, pembakaran sampah juga menimbulkan bau tidak sedap dan menarik hama seperti tikus dan nyamuk.

Aktivitas industri

Jakarta adalah pusat ekonomi dan industri di Indonesia, dengan banyak pabrik dan perusahaan yang beroperasi di sana.

Aktivitas industri menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), karbon dioksida (CO2), senyawa organik volatil (VOC), dan partikulat halus (PM2.5) yang mencemari udara.

PolusiBaca Juga: Polusi Makin Menggila Sebabkan Perubahan Iklim Secara Ekstrem, Terkuak Inilah Negara yang Disebut Bisa Lenyap dari Muka Bumi Disapu Tsunami Akibat Perubahan Iklim

Selain itu, aktivitas industri juga menghasilkan limbah cair dan padat yang bisa mencemari tanah dan air.

Cara Mengatasi Polusi Udara di Jakarta

Untuk mengatasi polusi udara di Jakarta, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

Memperketat aturan emisi kendaraan bermotor.

Pemerintah harus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi atau tidak memiliki surat izin berkendara yang sah.

Pemerintah juga harus memberikan insentif bagi pengguna kendaraan ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik atau hibrida, serta menyediakan fasilitas pengisian daya atau bahan bakar alternatif yang mudah diakses.

Menutup PLTU berbasis batu bara

Pemerintah harus segera menutup PLTU berbasis batu bara yang ada di sekitar Jakarta dan menggantinya dengan sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan, seperti tenaga surya, angin, atau air.

Pemerintah juga harus mendorong penggunaan energi hemat dan efisien di sektor industri, komersial, dan rumah tangga, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hemat energi.

Mengelola sampah secara baik

Pemerintah harus meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan sampah di Jakarta, dengan membangun fasilitas pemilahan, daur ulang, pengomposan, atau pembuatan biogas dari sampah.

Pemerintah juga harus melarang pembakaran sampah dan memberikan sanksi bagi yang melakukannya.

Selain itu, pemerintah harus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengurangi, memilah, dan mendaur ulang sampah, serta memberikan insentif bagi yang melakukannya.

Mengendalikan aktivitas industri

Pemerintah harus memperketat aturan emisi dan limbah industri, serta melakukan pemantauan dan pengawasan secara rutin.

Pemerintah juga harus memberikan insentif bagi industri yang menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti filter udara, pengolahan limbah, atau efisiensi energi.

Selain itu, pemerintah harus mendorong industri untuk berpartisipasi dalam program pengurangan emisi atau karbon, seperti mekanisme pembangunan bersih (CDM) atau perdagangan emisi (ETS).

Polusi udara di Jakarta adalah masalah yang serius dan mendesak yang membutuhkan solusi yang komprehensif dan kolaboratif.

Dengan mengatasi penyebab polusi udara dan menerapkan langkah-langkah yang disebutkan di atas, diharapkan kualitas udara di Jakarta bisa membaik dan kesehatan serta kesejahteraan penduduknya bisa terjamin.

Artikel Terkait