Intisari-Online.com - Meski sudah menjadi perangkat sehari-hari, masih banyak yang salah kaprah dalam mengisi ulang smartphone mereka.
Hal ini wajar terjadi sebab informasi soal baterai smartphone cenderung simpang siur dan tak jarang saling bertentangan sehingga menimbulkan mitos keliru. Pengguna pun bisa dibuat bingung.
Apa saja mitos keliru yang sering diutarakan soal baterai ponsel? Berikut ini daftar sepuluh di antaranya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Republic, Sabtu (9/7/2015).
6. Baterai ponsel harus diisi penuh sebelum digunakan
Banyak orang mengisi baterai ponsel hingga mencapai 100 persen sebelum mulai menggunakannya. Ini keliru karena tak ada keuntungan apapun yang bisa diperoleh dari hal tersebut.
Bahkan, baterai ponsel sebenarnya bekerja optimal ketika kapasitasnya berada di angka 40 persen hingga 80 persen. Baterai kebanyakan ponsel juga diisi setengah penuh dari pabrik sehingga kamu bisa langsung menggunakannya begitu dikeluarkan dari kemasan.
7. Menaruh baterai di freezer/menjemur bisa memperpanjang umurnya
Mitos yang satu ini berasal dari masa lalu dan sama sekali tidak benar, apalagi bagi baterai Lithium-Ion modern yang justru bisa mengalami kerusakan akibat panas atau dingin berlebih.
8. Berselancar di internet adalah kegiatan paling menguras baterai
Kegiatan yang paling menyita kinerja adalah bermain game 3D yang rakus sumberdaya. Karena itu, bermain game juga merupakan kegiatan yang paling menguras baterai.
Berselancar di internet pun bisa cukup berdampak pada kapasitas baterai, tergantung jenis konten yang diakses. Online gaming dan video YouTube, misalnya, akan lebih cepat mengurangi daya tahan baterai ketimbang browsing konten berbasis teks.
9. Mematikan Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS akan memperpanjang umur baterai
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR