Setiap musim kemarau seperti sekarang ini, kerap terjadi fenomena embun es alias embun racun (bun upas) di dataran tinggi Dieng.
Intisari-Online.com - Tentu kita bertanya-tanya, apa yang menyebabkan terjadinya fenomena embun es di dataran tinggi Dieng?
Terlebih saat musim kemarau seperti sekarang ini.
Terkait fenomena itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II A Ahmad Yani Semarang Sutikno pernah menjelaskannya.
Dia bilang, saat puncak kemarau memang umumnya suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering.
"Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin dari pada suhu udara musim hujan," kata Sutikno.
Selain itu, kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya.
Hal ini dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.
Pada kondisi puncak kemarau saat ini di Jawa, beberapa tempat yang berada pada ketinggian, terutama di daerah pegunungan, diindikasikan akan berpeluang untuk mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat celsius.
Hal itu disebabkan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dari pada dataran rendah sehingga sangat cepat mengalami pendinginan.
Dalam hal ini lebih lebih pada saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.
Uap air di udara akan mengalami kondensasi pada malam hari.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR