Apa Manfaat Sejarah Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Sejarah.
Ilustrasi - Sejarah.

Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X memuat soal berjudul "Jelaskan berdasarkan pendapat dan pengalaman kalian tentang manfaat sejarah dalam kehidupan sehari-hari? Sertakan dengan dua contoh!"

Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban terkait soal di atas.

Jawaban:

Manfaat sejarah dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Sejarah dapat membantu kita memahami identitas diri, bangsa, dan dunia.

Dengan mengetahui asal-usul, latar belakang, dan perjuangan yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita, kita dapat menghargai dan menjaga warisan budaya yang telah diterima.

Contohnya, kita dapat belajar tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dari berbagai sumber, seperti buku, film, monumen, atau museum.

Dari situ, kita dapat mengetahui bagaimana para pahlawan kita berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara, seperti diplomasi, perang gerilya, atau propaganda.

Hal ini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme dalam diri kita.

2. Sejarah dapat membantu kita memahami peristiwa terkini yang terjadi di dunia.

Dengan mengetahui konteks sejarah suatu peristiwa, kita dapat menganalisis penyebab, dampak, dan solusi yang mungkin ada.

Contohnya, kita dapat belajar tentang sejarah konflik Israel-Palestina dari berbagai perspektif, seperti politik, agama, ekonomi, atau hak asasi manusia.

Baca Juga: Pantesan Indonesia Panas Banget, Juli 2023 Ternyata Bulan Dengan Suhu Terpanas Yang Tercatat Sepanjang Sejarah

Dari situ, kita dapat mengetahui bagaimana konflik tersebut bermula, berkembang, dan mempengaruhi situasi global saat ini.

Hal ini dapat meningkatkan wawasan dan kritisisme dalam diri kita.

3. Sejarah dapat membantu kita mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi.

Dengan mempelajari sejarah, kita dapat melatih kemampuan kita dalam mencari, mengolah, menyajikan, dan menyimpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan kredibel.

Contohnya, kita dapat membuat laporan penelitian sejarah lokal tentang suatu tempat, tokoh, atau kejadian yang ada di sekitar kita.

Dari situ, kita dapat mengetahui fakta-fakta yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang.

Hal ini dapat meningkatkan kreativitas dan kompetensi dalam diri kita.

Soal:Menurut pendapat kalian, mengapa terdapat bias sejarah?

Jawaban:

Bias sejarah adalah kecenderungan atau pandangan untuk menyajikan atau memegang perspektif yang sepihak, seringkali disertai dengan penolakan untuk mempertimbangkan kemungkinan kebaikan dari sudut pandang alternatif.

Bias sejarah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:

1. Konteks dan asumsi budaya dari para sejarawan dan sumber-sumber mereka.

Baca Juga: Sejarah Batik Indonesia, Seni, Simbol, dan Budaya yang Diakui Dunia

Setiap sejarawan memiliki latar belakang, nilai, dan tujuan yang berbeda-beda, yang dapat mempengaruhi pilihan topik, interpretasi bukti, dan evaluasi hasil.

Contohnya, sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dapat ditulis dengan cara yang berbeda oleh sejarawan Indonesia, Belanda, atau Jepang, tergantung pada sudut pandang dan kepentingan mereka.

2. Ketidakpastian dan keterbatasan informasi tentang masa lalu.

Sejarah tidak dapat direkonstruksi secara sempurna berdasarkan bukti yang tersedia, karena bukti tersebut seringkali tidak lengkap, tidak akurat, atau tidak relevan.

Oleh karena itu, sejarawan harus membuat hipotesis, generalisasi, atau spekulasi yang mungkin tidak mencerminkan kenyataan yang sebenarnya.

Contohnya, sejarah awal Indonesia masih banyak diperdebatkan karena kurangnya sumber tertulis yang berasal dari masyarakat lokal.

3. Pengaruh hindsight atau pengetahuan belakangan.

Sejarah yang ditulis dengan mengetahui hasil akhir dari suatu peristiwa seringkali mengabaikan ketidakpastian yang ada pada saat peristiwa tersebut terjadi.

Hal ini dapat menyebabkan sejarawan menganggap bahwa peristiwa tersebut sudah pasti terjadi atau mudah diprediksi, padahal kenyataannya mungkin tidak demikian.

Contohnya, sejarawan dapat menganggap bahwa kemenangan Indonesia dalam Revolusi Nasional sudah pasti terjadi karena faktor-faktor tertentu, padahal kenyataannya mungkin ada banyak kemungkinan lain yang dapat mengubah jalannya sejarah.

Artikel Terkait