Dua kali Mataram Islam menyerang VOC di Batavia, tapi dua serangan itu mengalami kegagalan. Sedianya, setelah VOC Sultan Agung hendak menyerang Banten.
Intisari-Online.com - Terlepas dari apa pun motif Sultan Agung, penyerbuan Mataram Islam ke benteng VOC di Batavia menjadi salah satu momen heroik dalam catatan sejarah Indonesia.
Intinya, perlawanan Mataram terhadap VOC adalah salah satu jalan bagi Sultan Agung untuk menguasai seluruh Pulau Jawa.
Setelah mengalahkan VOC, target selanjutnya adalah Banten, begitu rencana awalnya.
Jika VOC bisa diusir, Mataram rencananya akan menjadikan Batavia sebagai pangkalan militer sebelum melakukan penyerangan ke Banten.
Tapi banyak hal yang membuat VOC gagal dikalahkan meskipun dua kali diserang.
Menurut catatan, konflik pertama Mataram dan VOC terjadi pada 8 November 1618.
Saat itu Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterzoon Coen memerintahkan salah satu pegawainya, Vander Marct untuk menyerang Jepara.
Bagaimanapun juga, serangan VOC itu secara tidak langsung membuat Mataram mengalami kerugian yang tak sedikit.
Sebagai aksi balasan, Mataram, dalam hal ini Sultan Agung, melarang warganya menjual beras kepada VOC.
Hubungan keduanya pun semakin memburuk.
Serdadu VOC pun disebut mulai membenci Sultan Agung.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR