Intisari-online.com - Trunojoyo adalah seorang pangeran dari Madura yang memimpin pemberontakan melawan Kesultanan Mataram dan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pada tahun 1670-an.
Pemberontakan ini merupakan salah satu perjuangan anti-kolonial terbesar di Jawa yang mengguncang kekuasaan Mataram dan VOC.
Namun, apa yang menyebabkan Trunojoyo kalah dan bagaimana akhir hidupnya?
Trunojoyo adalah keturunan penguasa Madura yang dipaksa tinggal di keraton Mataram setelah Madura ditaklukkan oleh Mataram pada tahun 1624.
Dia tidak senang dengan pemerintahan Amangkurat I, raja Mataram yang sewenang-wenang dan menjalin hubungan dengan VOC.
Amangkurat I juga melakukan pembantaian terhadap bangsawan Jawa Timur, termasuk kakek Trunojoyo, Pangeran Pekik, yang merupakan ayah mertua Amangkurat I.
Pada tahun 1674, Trunojoyo mulai memberontak dengan menyerang Gresik, salah satu pelabuhan penting di pantai utara Jawa.
Dia mendapat dukungan dari pasukan Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesong, yang juga bermusuhan dengan VOC.
Pasukan Trunojoyo berhasil mengalahkan pasukan Mataram di Gegodog pada tahun 1676, dan merebut hampir seluruh pantai utara Jawa.
Pada tahun 1677, Trunojoyo bahkan berhasil menyerbu keraton Mataram di Plered dan mengusir Amangkurat I yang melarikan diri ke Tegal.
Amangkurat I meninggal dalam pelarian dan digantikan oleh putranya, Amangkurat II.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR