Menurut sejarawan Peter Carey, salah satu penyebab terjadinya Perang Jawa yang diprakarsai Pangeran Diponegoro adalah korupsi di tubuh Kesultanan Mataram Yogyakarta.
Intisari-Online.com - Beberapa serajawan menyebut Perang Jawa yang dikobarkan Pangeran Diponegoro salah satunya disebabkan oleh korupsi yang terjadi di Kesulatanan Mataram Yogyakarta.
Menurut sejarawan Peter Carey, dalam sebuah seminar yang diadakan oleh KPK beberapa tahun yang lalu, mengatakan, praktik korupsi sejatinya bukanlah hal yang baru di Indonesia.
Praktik itu, katanya, sudah terjadi sejak dulu kala.
Peter Carey, yang dianggap sebagai sejarawan spesialis Diponegoro, juga menengarai, Perang Jawa salah satu penyebabnya adalah praktik-praktik korupsi yang merajalela pada saat itu.
Sementara menurut sejarawan Onghokham dalam Tradisi dan Korupsi menulis, di lingkup kesultanan di Jawa memaknai uang negara adalah uang raja.
Pada masa itu pun jual beli jabatan dianggap sesuatu yang legal, dengan cara menyetor upeti kepada raja.
"Di Mataram, tidak ada pusat yang mengurus keuangan negara atau tidak ada sentralisasi keuangan," begawan sejarah dari Universitas Indonesia itu menulis.
"Setiap jabatan berdiri sendiri dan otonom, yang satu tidak ada hubungan dengan yang lain."
Kembali menurut Peter, kali ini lewat bukunya berjudul Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, menulis, isu korupsi menjadi pemicu Perang Jawa.
Menurutnya, Pangeran Diponegoro sempat menampar Patih Danureja IV, patih Kasultanan Mataram Yogyakarta, dengan selop akibat penyewaan tanah kerajaan yang diberikan kepada bangsa Eropa.
Tak bisa dipungkiri, usaha penyewaan tanah kepada bangsa Eropa membawa keuntungan yang menggiurkan sehingga membuat pejabat kesultanan korup.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR