Intisari-Online.com – Bencana gempa, likuifaksi, dan banjir yang terjadi di Sulawesi Tengah pada 2018 belum lepas dari ingatan masyarakat Indonesia. Gempa yang disebabkan oleh pergerakan sesar aktif Palu Koro yang membelah punggung Pulau Sulawesi itu memberi dampak masif pada kehidupan masyarakat.
Kabupaten Sigi menjadi salah satu wilayah yang terdapampak parah. Belum sepenuhnya pulih dari dampak bencana tersebut, pandemi Covid-19 datang layaknya badai yang datang tanpa peringatan.
Namun, kini Kabupaten Sigi tengah berbenah untuk dapat bertumbuh kembali, baik dari segi pembangunan wilayah maupun ekonomi. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sigi, Festival Lestari 5 diselenggarakan di sana.
Sebagai informasi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, menyimpan banyak potensi mulai dari kekayaan alam, keragaman hayati, keunikan seni, budaya, dan ekonomi. Lebih dari itu, wilayah Kabupaten Sigi yang secara administratif terbentuk pada 2008 ini memiliki cagar biosfer bernama Lore Lindu.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi mengambil jalan yang tidak biasa, yakni dengan memprioritaskan konsep keberlanjutan, kelestarian, keharmonisan dengan alam.
Melalui Festival Lestari 5, Kabupaten Sigi yang merupakan bagian dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) akan memamerkan portofolio investasi berbasis alam di wilayahnya, memantik inovasi-inovasi berbasis alam, dan praktik berkelanjutan untuk memajukan masyarakat.
Festival Lestari 5 yang diikuti oleh sembilan kabupaten di Indonesia yang tergabung dalam LTKL itu akan berlangsung selama empat hari, mulai 23 hingga 25 Juni 2023.
Acara utama festival akan berlangsung di dua lokasi, yakni Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Taiganja dan Bukit Indah Doda. Festival akan terdiri dari serangkaian kegiatan yang mendorong semangat gotong royong dalam mewujudkan pembangunan dan ekonomi lestari di Kabupaten Sigi.
Rangkaian acara antara lain, Telusur Rasa Lestari, Telusur Wisata dan Budaya Lestari, Pentas Seni dan Budaya, Petualangan Lestari Paralayang, Community Talks dengan tema lestari, dan Town Hall Muda.
Selain itu, terdapat acara utama yakni Forum Bisnis dan Investasi untuk Inovasi Berbasis Alam pertama di Indonesia dan Potomu Ntodea atau Pasar Warga yang akan memamerkan produk-produk berbasis alam karya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Sigi.
Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta dalam konferensi pers pembukaan Festival Lestari 5 di Bukit Indah Doda, Rabu (21/6/2023), menyatakan bahwa Festival Lestari 5 yang akan digelar di wilayahnya itu adalah momentum untuk “memperkaya” diri, terutama hal yang terkait pembangunan bervisi lestari.
“Sekitar 74 persen wilayah Kabupaten Sigi berupa kawasan konservasi dan hutan lindung, sisanya itulah yang akan dimanfaatkan untuk membangun dan menyejahterakan rakyat Sigi,” ujar Bupati Mohamad Irwan.
Penulis | : | Sheila Respati |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR