Intisari-Online.com - Untuk menggerakkan ekonomi dan melestarikan alam, tidak cukup dengan praktek bisnis biasa.
Perlunya percepatan pertumbuhan ekonomi pasca melambatnya akibat Covid-19 dan bencana alam di Kabupaten Sigi, dan Provinsi Sulawesi Tengah menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari banyak pihak.
Pemerintah Kabupaten Sigi menyadari bahwa untuk mencapai semua sasaran ini, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri.
Oleh karena itu, Festival Lestari 5 diselenggarakan sebagai wadah kolaborasi berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah.
Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta mengungkapkan, “Festival ini sebagai sebuah perayaan bersama untuk mengenal lebih dalam potensi alam, budaya dan masyarakat Sulawesi mencerminkan harapan bagi Kabupaten Sigi dan kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah Tengah sekaligus ajang tukar belajar inovasi pembangunan dan bisnis berbasis alam antara kabupaten anggota LTKL dan para jejaring mitra yang sejalan dengan prinsip pembangunan hijau,” ujar Irwan dalam Konferensi Pers bersama media massa di Jakarta, (8/06/2023).
Irwan menambahkan, dengan memperlihatkan kekayaan potensi alam, dan budaya ini, Festival Lestari dapat membuka kesempatan terbentuknya investasi berkelanjutan yang mengutamakan aspek perlindungan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat.
Sehingga, ekonomi dapat berkembang dan memastikan alam tetap terpelihara.
Festival Lestari adalah acara tahunan yang diadakan oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), kaukus pembangunan berkelanjutan di bawah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah serangkaian acara ini dan mengambil tema ‘Tumbuh Lebih Baik’, agar dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah ini.
Festival dapat menjadi salah satu cara yang efisien sekaligus jiwa yang dapat menghidupkan ekosistem pariwisata, ekonomi kreatif dan industri kecil menengah di Kabupaten Sigi.
Melalui festival ini, kolaborasi berbagai pihak terwujud dan memperkenalkan kearifan lokal, budaya, potensi alam, hingga komoditas lokal yang dapat menjadi sandaran ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Termasuk Festival Lopis Raksasa, Inilah Tradisi Syawalan di Pekalongan
KOMENTAR