Tumenggung Wilatikta adalah keturunan dari Ronggolawe, seorang pemberontak legendaris yang pernah menantang kekuasaan Majapahit.
Ronggolawe adalah putra dari Arya Wiraraja, Bupati Sumenep di Pulau Madura.
Ronggolawe dan ayahnya datang membantu Raden Wijaya yang sedang membuka hutan di dekat Sungai Brantas pada 1292.
Hutan inilah yang nantinya menjadi lokasi berdirinya Kerajaan Majapahit.
Ronggolawe berjasa besar dalam perjuangan Raden Wijaya melawan Jayakatwang, raja Kadiri, yang menghancurkan Singasari.
Ronggolawe berhasil menewaskan pemimpin benteng timur kota Kadiri, Sagara Winotan, dan membantu Raden Wijaya menjadi raja pertama Majapahit.
Namun, Ronggolawe tidak puas dengan jabatan yang diberikan oleh Raden Wijaya sebagai Bupati Tuban.
Ia merasa seharusnya mendapatkan posisi yang lebih tinggi, seperti rakryan patih atau perdana menteri.
Ronggolawe kemudian memberontak terhadap Majapahit pada tahun 1295.
Ia bersama pasukannya menyerang ibu kota Majapahit dan berusaha membunuh Raden Wijaya.
Namun, pemberontakan ini berhasil digagalkan oleh pasukan loyalis Majapahit yang dipimpin oleh Kebo Anabrang.
Ronggolawe dan Kebo Anabrang kemudian bertarung sengit di Sungai Tambak Beras.
Dalam duel maut ini, Ronggolawe tewas setelah ditusuk oleh Kebo Anabrang.
Kematian Ronggolawe menjadi akhir dari pemberontakan pertama yang mengancam keutuhan Majapahit.
Meskipun demikian, keturunan Ronggolawe tetap berperan penting dalam sejarah Jawa, khususnya dalam penyebaran Islam.
Tumenggung Wilatikta dan Sunan Kalijaga adalah contoh nyata dari warisan Ronggolawe yang tidak terhapus oleh waktu.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR