Intisari-Online.com -Dasarata adalah tokoh dari wiracarita Ramayana, seorang raja putera Aja, keturunan Ikswaku dan berada dalam golongan Raghuwangsa atau Dinasti Surya.
Ia adalah ayah Sri Rama dan memerintah di Kerajaan Kosala dengan pusat pemerintahannya di Ayodhya. Ramayana mendeskripsikannya sebagai seorang raja besar lagi pemurah.
Namun, di balik kejayaan dan kekayaannya, Dasarata memiliki masalah besar dalam urusan keturunan. Ia memiliki 350 istri, namun justru dikisahkan sulit memiliki anak laki-laki untuk menjadi penerus takhtanya.
Bagaimana kisah hidup Dasarata yang penuh liku-liku? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Reinkarnasiputra dari dewa pencipta
Raja Dasarata atau Dasharatha adalah raja dari Kerajaan Kosala dan keturunan dari dinasti Suryavamsha dalam agama Hindu.
Ia memerintah dari ibu kotanya di Ayodhyā. Sebuah nama yang kelak membuat Kerajaan Kosala kadang disebut juga dengan Kerajaan Ayodhya atau Ayodya
Dasarata memiliki tiga permaisuri utama: Kausalya, Kaikeyi, dan Sumitra. Dari pernikahan tersebut, lahir Shanta, Rama, Bharata, Lakshmana, dan Shatrughna.
Dasarata diyakini sebagai reinkarnasi dari Svayambhuva Manu, putra dari dewa pencipta dalam agama Hindu, Brahma. Ia adalah putra dari Raja Aja dari Kosala dan Indumati dari Vidarbha.
Nama aslinya adalah Nemi, tetapi ia mendapat julukan Dasarata ('sepuluh kereta') karena keretanya bisa bergerak ke sepuluh arah, terbang, dan kembali ke bumi. Ia juga bisa bertempur dengan mudah di semua arah tersebut.
Sang raja menjadi penguasa Kosala setelah ayahnya meninggal.
Baca Juga: Kenapa Mayor Alfredo Jadi Buronan? Simak Kisah Sosok Pemberontak Sekaligus Pahlawan Timor Leste Ini
Ia adalah seorang pejuang hebat yang menaklukkan banyak kerajaan tetangga dengan keberaniannya dan membunuh banyak asura dalam pertempuran.
Punya 350 istri, tapi tak punya anak laki-laki
Menurut Ayodhyā Kāṇḍa dari Ramayana (dalam bab 34, ayat 10-13), Raja Dasarata memiliki sekitar 350 istri.
Tiga di antaranya adalah ratu favoritnya: Kausalya adalah ratu utama Dasarata, sementara Sumitra dan Kaikeyi adalah permaisuri favorit lainnya.
Kausalya berasal dari kerajaan Dakshina Kosala, Sumitra dari Kashi, dan Kaikeyi dari Kerajaan Kekeya.
Dasarata memerintah Ayodhyā tetapi ia tidak memiliki anak laki-laki untuk melanjutkan dinastinya. Ia memutuskan untuk melakukan aśvamedha untuk mendapatkan anak.
Penasihat dan kusirnya, Sumantra, memberitahunya tentang sebuah ramalan bahwa dengan membawa Resi R̥śyaśr̥ṅga ke Ayodhyā, ia akan mendapatkan anak laki-laki.
Untuk memenuhi ramalan tersebut, Dasarata melakukan perjalanan ke Aṅga, tempat putri Raja Romapāda yang bernama Śāntā menikah dengan R̥śyaśr̥ṅga.
Setelah membawa R̥śyaśr̥ṅga ke Kosala, ia memerintahkan para Brahmana untuk melakukan aśvamedha. Setelah aśvamedha dilakukan dengan benar, Putrīyā Iṣṭi dilakukan untuk mendapatkan anak laki-laki.
Selama pelaksanaannya, sosok muncul dari api membawa wadah bubur surgawi.
Makhluk itu memberitahu Dasarata untuk memberikan bubur kepada istrinya dan ia memberikan setengah bubur kepada Kausalyā, setengah dari setengah kepada Sumitrā, setengah dari yang tersisa kepada Kaikeyī dan bagian yang tersisa lagi kepada Sumitrā.
Kausalyā melahirkan Rāma, Kaikeyī melahirkan Bharata dan Sumitra melahirkan kembar Lakṣmaṇa dan Śatrughna.
Seorang pembantu Ratu Kaikeyi bernama Manthara meyakinkannya bahwa takhta Maharaja Dasarata milik putranya Bharata dan bahwa putra tirinya—pangeran mahkota Rama (pahlawan Ramayana)—harus diasingkan dari kerajaan.
Baca Juga: Sosok Marianne Bachmeier: Film, Sekarang, dan Sosok Klaus Grabowski