Intisari-Online.com -Bakmi Pak Pele Jogja menjadi viral setelah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama putra dan menantunya, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, pada Kamis malam (1/6/2023).
Warung bakmi legendaris yang berada di Alun-alun Utara Yogyakarta ini menyajikan berbagai menu bakmi dengan rasa gurih dan harga terjangkau.
Namun, menu makanan bakmi sempat membuat seorang penjualnya harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Ternyata hal ini dipicu oleh "bumbu rahasia" yang digunakan sang penjual, yang diklaim membuat para pelanggannya selalu ingin kembali mencicip bakminya.
Seperti apa bumbu rahasia yang digunakan oleh penjual bakmi tersebut? Berikut ini ulasannya.
Bakmi Pak Pele
Pada Kamis malam (1/6/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi warung bakmi legendaris Pak Pele yang beralamat di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Jokowi ditemani oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep, dan menantunya, Erina Gudono.
Mereka duduk berbaur dengan masyarakat lainnya di warung tersebut.
Menurut Pak Pele, pemilik warung yang memiliki nama asli Suhardiman, ini adalah kali pertama ia didatangi oleh seorang Presiden.
Dia mengaku kaget dan senang dengan kedatangan Jokowi. Jokowi dan rombongannya memesan sekitar 100 porsi bakmi saat makan malam di Jogja.
Baca Juga: GKR Hemas: Pernah Tidak Naik Kelas dan Kisah Pertemuan dengan Calon Sultan yang Sedang Beli Bakmi
Pak Pele sempat bingung memberi harga dan akhirnya memutuskan untuk memberikan harga Rp3 juta untuk semua pesanan Jokowi.
"Kalau di porsi ini tadi saya bingung, saya cuman kira-kira, saya suruh mbayar Rp3 juta, totalnya, tapi kan banyak sekali, minta duluan semua. Nah itu sing mahal harganya," ucap Pele, seperti dilansir dari kompas.com.
Setelah menyantap berbagai menu yang disediakan, Jokowi lalu menyapa dan menyempatkan untuk berswafoto dengan masyarakat yang ada di sekitar warung.
Banyak warga yang merasa senang dan terkejut bisa bertemu dan makan di warung yang sama dengan Jokowi.
Bakmi dengan Bumbu Terlarang
Terkait bakmi, seorang penjual mi siput di Guangxi, China harus ditahan karena memberi tambahan rasa istimewa yang tidak lazim kepada konsumennya.
Hal tersebutseperti disampaikan dalamlaporan Sin Chew Daily pada hari Sabtu, 21 Desember 2019 silam.
Penjual mi siput ini menggunakan opium/morfim (jenis narkoba) agar konsumennya ketagihan dan kembali lagi.
Namun, perbuatannya akhirnya terungkapsetelah salah satu konsumennya terbukti positif mengandung morfin saat diperiksa oleh polisi.
Konsumen ini mengaku tidak pernah memakai obat-obatan terlarang., namun setelah ditelusuri lebih jauh, konsumen ini mengatakan bahwa ia hanya menyantap mi siput di sebuah kedai mi.
Mendengar hal ini, polisi segera menggeledah kedai mi yang dimaksud konsumen ini.
Tidak memerlukan waktu lama, polisi berhasil menyita sebungkus bubuk siput yang setelah diuji positif mengandung morfin.
Setelah menemukan bubuk tersebut, polisi memerintahkan menutup kedai mi ini.
Polisi juga menemukan sekitar 76 bubuk biji poppy yang membuatpenjual bakmi tersebut langsung ditangkap oleh polisi.
Saat diinterogasi penjual ini mengakui menggunakan zat-zat terlarang ini untuk meningkatkan usahanya.
Karena dengan zat-zat ini bisa membuat konsumennya kembali membeli makanannya.
Sang penjual kedai ini juga mengatakan bahwa zat-zat ini awalnya ditanam di kampung halamannya sekitar 4 tahun lalu.
Sampai saat ini kasus ini masih dalam proses pengadilan dan menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Hardiknas: Diangkat Menjadi Menteri,Ki Hajar Dewantara Syukuran dengan Bakmi Kuah Campur Duit Lecek