Intisari-online.com - Salah satu tokoh sejarah Jakarta yang penting adalah Pangeran Jayakarta Wijayakrama.
Ia adalah penguasa Jayakarta atau Sunda Kelapa di awal abad ke-17, yang berani melawan VOC dan sekutunya.
Namun, ia juga mengalami nasib tragis sebagai tahanan Banten hingga akhir hayatnya.
Pangeran Jayakarta Wijayakrama lahir dengan nama Tubagus Sungerasa Jayawikarta.
Ia adalah putra dari Pangeran Tubagus Angke, adipati kedua Jayakarta (1570-1600), dan Ratu Pembayun, putri dari Sultan Hasanuddin, penguasa Banten.
Dengan demikian, ia masih bersaudara dengan wangsa Kesultanan Banten.
Sebagai bawahan Sultan Banten, Pangeran Jayakarta Wijayakrama mendukung Sultan Abdul Kadir yang masih muda dan menjadi penengah dalam perselisihan antar bangsawan Banten.
Ia juga membuka pelabuhan Jayakarta bagi pedagang asing dari Cina, Bombay, Inggris, dan Belanda.
Ia bahkan memberi izin kepada Inggris dan Belanda untuk mendirikan loji di dekat bentengnya.
Namun, sikapnya ini tidak disukai oleh Mangkubumi Banten, Pangeran Ranamanggala, yang menganggap bahwa Jayakarta sebagai daerah bawahannya.
Selain itu, ia juga berseteru dengan Jan Pieterszoon Coen, gubernur jenderal VOC, yang ingin menguasai Jayakarta sebagai pangkalan dagangnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR