Peristiwa Heroik Sultan Baabullah yang Berhasil Membela Ternate dari Serangan Portugis pada 25 Mei

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Sultan Baabullah, Sultan Ternate yang berhasil memukul mundur pasukan Portugis.
Ilustrasi - Sultan Baabullah, Sultan Ternate yang berhasil memukul mundur pasukan Portugis.

Intisari-online.com -Sultan Baabullah merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia asal Ternate, Maluku Utara.

Ia adalah sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate yang berkuasa pada periode 1570-1583.

Dia terkenal sebagai sultan yang sukses menghalau penjajah Portugis dari Ternate tanpa banyak korban jiwa.

Sultan Baabullah dilahirkan pada 10 Februari 1528 dengan nama kecil Kaicil Baru.

Ia adalah anak sulung dari Sultan Khairun Jamilu dan Boki Tanjung.

Sejak kecil, ia sudah belajar agama dan politik dari ayahnya.

Beliau juga mengikuti ayahnya ke Goa, India, saat Sultan Khairun dibuang oleh Portugis pada 1545-1546.

Saat dewasa, Sultan Baabullah menjadi Kapita Laut, jabatan militer tertinggi di Kesultanan Ternate.

Ia memimpin ekspedisi ke sejumlah wilayah di Sulawesi Utara dan Tengah untuk memperkuat pengaruh Ternate.

uga ikut menandatangani surat perjanjian vasalisasi Ternate kepada Portugis pada 1560, surat tertua Indonesia dengan stempel kesultanan yang masih ada.

Sultan Baabullah naik tahta setelah ayahnya dibunuh oleh Portugis pada 1570.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Pertemuan Indonesia Vs Argentina, Maradona Ternyata Sudah Pernah Obok-obok Gawang Timnas Garuda

Pembunuhan itu dipicu oleh ketidaksukaan Portugis terhadap sikap Sultan Khairun yang menolak monopoli perdagangan cengkeh dan penyebaran agama Kristen di Ternate.

Sultan Baabullah bersumpah untuk membalas dendam dan menghalau Portugis dari tanah nenek moyangnya.

Pada 25 Mei 1574, Sultan Baabullah memimpin pasukan Ternate untuk menyerang benteng Portugis di Pulau Gamalama.

Ia menggunakan strategi dan taktik kemaritiman yang maju untuk mengisolasi benteng dari pasokan makanan dan bantuan.

Ia juga melakukan diplomasi dengan kerajaan-kerajaan tetangga untuk mendapatkan dukungan.

Setelah dua tahun menyerang, benteng Portugis akhirnya menyerah pada 1576.

Sultan Baabullah berhasil menghalau Portugis tanpa banyak korban jiwa.

Bahkan memberikan perlindungan kepada para misionaris dan pedagang Portugis yang mau tinggal di Ternate dengan syarat tunduk kepada kesultanan.

Sultan Baabullah kemudian membangun kembali Ternate sebagai pusat perdagangan cengkeh yang mandiri dan berdaulat.

Kemudian juga melanjutkan ekspansi ke sejumlah wilayah di Maluku, Sulawesi, Papua, Mindanao, dan Kepulauan Marshall.

Lalu mendapat julukan sebagai Penguasa 72 Pulau.

Baca Juga: Peristiwa Kades di Jember Ambruk Saat Dangdutan Bareng Biduan, Ini Yang Harus Kita Ketahui Tentang Hipertensi

Sultan Baabullah meninggal pada 1583 dan dimakamkan di Desa Soasio, Ternate.

Setelah meninggalkan warisan berupa kejayaan dan keberanian dalam membela tanah air dari penjajahan asing.

Dia diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia pada 2020 atas jasa-jasanya dalam sejarah bangsa.

Artikel Terkait