Penemuan di lahan yang sama ini menguak kembali kisah lama penemuan aneka perhiasan emas dari Desa Wonoboyo pada era Orde Baru itu.
Menurut sejarawan dari UGM Timbul Haryono, harta karun emas temuan Wonoboyo merupakan benda- benda regalia, atau simbol kerajaan.
Meski belum ada bukti sahih, dari ciri fisik benda dan gaya seninya, harta karun emas itu berasal dari abad 9 atau awal abad 10 Masehi.
Dia berhipotesis, pemiliknya tidak mungkin bangsawan biasa, pengrajin emas, apalagi rakyat biasa.
Periode itu dianggap masa keemasan dinasti Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Terbentang sejak masa Rakai Warak Dyah Manara (803 M) hingga Dyah Balitung (898 M).
Di antara periode itu masa Rakai Pikatan (847 M-855 M) meninggalkan jejak istimewa di sekitar Prambanan.
Dikiranya 100 kg lebih, diumumkannya tak sampai 20 kg
Penemuan harta karun emas di Situs Wonoboyo itu masih menyimpan misteri hingga sekarang, terutama soal berat emas yang ditemukan.
Warga yang menemukan harta karun itu memperkirakan berat harta karun itu lebih dari 100 kg, tapi ketika diumumkan oleh pemerintah tak sampai 20 kg.
"Saya waktu itu paling kecil di antara enam orang," kata Sumarno (45) di rumahnya di Desa Wonoboyo.
Sumarno adalah satu satu penemu harta karun tersebut.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR