Artis Tukul Arwana Dikabarkan Meninggal Dunia? Ternyata Sudah Idap Penyakit Ini Sejak Tahun Lalu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Foto Thumbnail di Chanel YouTube Muda Entertainment, yang viral di Internet.
Foto Thumbnail di Chanel YouTube Muda Entertainment, yang viral di Internet.

Intisari-online.com - Belakangan sebuah kabar beredar di internet mengatakan bahwa artis Tukul Arwana dikabarkan meninggal dunia.

Kabar tersebut disiarkan melalui chanel YouTube MUDA ENTERTAINMENT, dengan judul "INNALILLAHI, Artis Tukul Arwana Meninggal Tadi Siang Tepat Pukul 12.00 WIB, Cek Fakta."

Video tersebut pun langsung viral dan ditonton lebih dari 31 ribu kali, dengan gambar thumbnail mobil jenazah disertai potret Tukul Arwana.

Bahkan fotonya dibingkai dengan rangkaian bunga, dan sosok jenazah di rumah duka.

Namun, setelah ditelusuri kabar tersebut hanyalah hoax semata bahkan tak ada kebenaran dalam kabar tersebut.

Sebelumnya chanel tersebut juga sempat memberikan beberapa artis ternama yang meninggal dunia.

Namun, pada kenyataannya semua kabar yang disebarkan melalui chanel tersebut hanyalah hoax semata.

Meski demikian Tukul Arwana sendiri sempat menghilang dari dunia entertainment beberapa waktu lalu.

Bahkan dirinya dikabarkan mengidap penyakit pendarahan otak, sejak tahun lalu.

Juga beberapa kali keluar masuk rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya tersebut.

Lantas, sebenarnya bagaimana penyakit pendarahan otak yang sempat diderita oleh Tukul Arwana?

Baca Juga: Nasib Tragis Amangkurat III, Raja Mataram Islam yang Meninggal sebagai Tawanan di Sri Lanka

Pendarahan otak adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak pecah dan menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya.

Pendarahan otak dapat menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel otak, serta gangguan fungsi otak.

Pendarahan otak merupakan salah satu jenis stroke yang memerlukan penanganan medis segera.

Apa yang Terjadi pada Otak saat Pendarahan?

Saat terjadi pendarahan otak, darah akan mengiritasi jaringan otak dan menyebabkan pembengkakan atau edema serebral.

Darah yang mengumpul kemudian menjadi gumpalan atau hematoma, yang dapat menekan jaringan otak di sekitarnya dan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak.

Akibatnya, sel-sel otak dapat rusak dan mati.

Pendarahan otak dapat terjadi di berbagai lokasi di dalam atau di sekitar otak, seperti:

  1. Perdarahan intraserebral, yaitu pendarahan yang terjadi di dalam jaringan otak itu sendiri. Pendarahan ini dapat menyebar ke ruang ventrikel atau rongga berisi cairan di dalam otak dan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.
  2. Perdarahan subarachnoid, yaitu pendarahan yang terjadi di antara otak dan selaput pelindung otak (meninges) yang disebut ruang subarachnoid. Pendarahan ini sering disebabkan oleh pecahnya aneurisma atau pembengkakan pembuluh darah.
  3. Hematoma epidural dan subdural, yaitu penggumpalan darah yang terjadi di antara otak dan tengkorak, baik di atas (epidural) atau di bawah (subdural) selaput pelindung otak. Hematoma ini biasanya disebabkan oleh trauma atau cedera kepala.
Baca Juga: Ada Apa dengan Weton Selasa Kliwon? Apa Hubungannya Dengan Pesugihan?

Apa Penyebab Pendarahan Otak?

Pendarahan otak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

Tekanan darah tinggi (hipertensi), yang dapat melemahkan dinding pembuluh darah dan menyebabkan pecahnya pembuluh darah di dalam otak.

Cedera kepala, yang dapat merobek atau memecahkan pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak akibat benturan keras.

Aneurisma, yaitu melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak dan kemudian pecah.

Aneurisma dapat terjadi karena faktor bawaan, hipertensi, trauma, infeksi, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Kelainan pembuluh darah (malformasi arteriovenosa), yaitu kondisi bawaan yang menyebabkan dinding pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak menjadi lemah dan rapuh. Kelainan ini dapat pecah sewaktu-waktu tanpa gejala sebelumnya.

Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia, anemia sel sabit, leukemia, atau penggunaan obat pengencer darah. Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan lebih mudah terjadi dan sulit berhenti.

Penyakit hati, yang dapat mengganggu produksi protein yang berperan dalam proses pembekuan darah.

Tumor otak, yang dapat menekan pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan.

Artikel Terkait