- Melaksanakan program pinjaman nasional
Program ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP).
Program ini bertujuan untuk mendapatkan dana segar guna membiayai kegiatan pemerintahan, pertahanan, dan kesejahteraan rakyat.
Program ini juga mengharuskan seluruh penduduk Jawa dan Madura untuk menyetorkan sejumlah uang kepada Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian.
- Melakukan diplomasi ke India
Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India yang tengah menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirimkan beras seberat 500.000 ton.
Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia.
Selain bersifat ekonomis, pengiriman bantuan ke India juga bersifat politis karena India merupakan negara Asia yang paling aktif mendukung perjuangan diplomatik Indonesia dalam rangka solidaritas negara-negara Asia.
- Mengadakan hubungan dagang langsung ke luar negeri
Pemerintah Indonesia berusaha menembus blokade laut Belanda dengan mengirimkan utusan-utusan dagang ke negara-negara sahabat seperti Australia, Cina, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Pemerintah Indonesia juga memanfaatkan jasa pedagang-pedagang asing yang bersedia membawa barang-barang impor ke Indonesia dengan resiko tinggi.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengandalkan kapal-kapal perang dan kapal-kapal selam yang mampu mengelabui patroli Belanda di laut.
- Melakukan reformasi moneter
Pada tahun 1947, pemerintah Indonesia mengeluarkan mata uang baru yang disebut ORI (Oeang Republik Indonesia). Mata uang ini memiliki nilai tukar yang lebih tinggi dari mata uang lama yang disebut JIM (Japanese Invasion Money).
Tujuan dari reformasi moneter ini adalah untuk mengendalikan inflasi, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang nasional, dan memotong sumber pendapatan Belanda dari hasil perkebunan yang masih menggunakan mata uang JIM.
Baca Juga: Simak Bagaimana Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan
KOMENTAR