Melansir data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia.
Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara-negara berkembang.
Sementara itu, berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data terbaru dari WHO menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner dan stroke masih menduduki peringkat pertama dan kedua penyebab kematian utama di dunia.
Adapun jumlah kematian akibat penyakit jantung secara global mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat atau terputus, sehingga otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Melansir kompas.com, penyebab serangan jantung bisa bervariasi, namun penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab utama serangan jantung.
PJK terjadi ketika lemak, kolesterol, serta zat lain yang terdapat di dalam tubuh membentuk plak yang kemudian menumpuk di dalam arteri koroner.
Arteri koroner ini menyalurkan darah yang kaya akan oksigen menuju jantung.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung antara lain usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, obesitas atau kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik atau olahraga, diabetes dan stres.
Baca Juga: Tragedi Halloween di Itaewon: Apa Itu Henti Jantung dan Bedanya dengan Serangan Jantung?
KOMENTAR