Intisari-Online.com -Carlo Saba, salah satu vokalis Kahitna, meninggal dunia pada Rabu (19/4/2023) malam di usia 54 tahun.
Kabar duka ini beredar lewat media sosial sejumlah musisi.
"Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un. Sahabatku Carlo Saba berpulang. Kami sekarang berkumpul menuju rumah duka," tulis Yovie Widianto.
Carlo sempat dirawat di rumah sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Pria kelahiran 5 Januari 1968 tersebut dirawat karena penyakit jantung yang dideritanya.
Penyaki itu pulalah yang kemudian diduga sebagai penyebab dari kematian Carlo Saba.
Terkait penyakit jantung, tahukah Anda bahwa ada pemilik golongan darah tertentu yang sangat rawan terkena serangan jantung?
Golongan darah apa yang dimaksud? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Penyebab kematian tertinggi
Penyakit jantung menjadi penyebab kematian teratas yang banyak terjadi di beberapa negara di dunia.
Baca Juga: Arief Rivan Meninggal Dunia: Pemilik Golongan Darah Ini Paling Rawan Alami Serangan Jantung
Melansir data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia.
Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara-negara berkembang.
Sementara itu, berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data terbaru dari WHO menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner dan stroke masih menduduki peringkat pertama dan kedua penyebab kematian utama di dunia.
Adapun jumlah kematian akibat penyakit jantung secara global mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.
Faktor risiko
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat atau terputus, sehingga otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Melansir kompas.com, penyebab serangan jantung bisa bervariasi, namun penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab utama serangan jantung.
PJK terjadi ketika lemak, kolesterol, serta zat lain yang terdapat di dalam tubuh membentuk plak yang kemudian menumpuk di dalam arteri koroner.
Arteri koroner ini menyalurkan darah yang kaya akan oksigen menuju jantung.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung antara lain usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, obesitas atau kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik atau olahraga, diabetes dan stres.
Baca Juga: Tragedi Halloween di Itaewon: Apa Itu Henti Jantung dan Bedanya dengan Serangan Jantung?
Golongan darah juga berperan?
Menurut sebuah penelitian baru yang dimuat di European Society of Cardiology, salah satu penyebab serangan jantung pada pria adalah golongan darah.
Dalam studi itu, peneliti membandingkan data lebih dari 1.300.000 orang dari sembilan penelitian sebelumnya.
Secara keseluruhan, mereka yang memiliki golongan darah tipe A, tipe B, atau darah tipe AB lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung dibandingkan mereka yang memiliki darah tipe O.
Meski tidak jelas mengapa golongan darah bisa meningkatkan risiko serangan jantung, periset memiliki beberapa dugaan.
Salah satunya, orang dengan darah tipe bukan O cenderung memiliki protein pembekuan darah lebih tinggi.
Hal ini kerap membuat penyumbatan arteri yang merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung.
Orang dengan tipe darah A, B, dan AB juga cenderung memiliki kolesterol tinggi dan tingkat peradangan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Ramai Istilah CPR Gara-gara Insiden Itaewon, Ternyata Ini Pengertian CPR dan Cara Melakukannya