Intisari-online.com - Gerhana matahari adalah peristiwa alam yang terjadi ketika bulan menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari dari bumi.
Gerhana matahari bisa berbentuk total, sebagian, cincin, atau hibrida.
Gerhana matahari sering dipercaya sebagai pertanda jelek menurut primbon Jawa, yaitu sistem pengetahuan tradisional yang berkaitan dengan ramalan nasib, takdir, dan peristiwa alam.
Menurut primbon Jawa, gerhana matahari terjadi karena ulah Batara Kala atau Kala Rahu.
Ia adalah raksasa yang ingin mencapai keabadian dengan mencuri air suci Tirta Amerta dari kediaman para dewa di nirwana.
Namun, ia ketahuan oleh Bathara Guru yang memenggal kepalanya saat ia sedang meminum air tersebut.
Kepala Batara Kala masih hidup karena telah meneguk air suci, sedangkan badannya jatuh ke bumi dan berubah menjadi lesung.
Dengan dendamnya, Batara Kala bersumpah untuk menciptakan kegelapan di muka bumi dengan menelan matahari atau bulan yang merupakan sumber cahaya dan kehidupan.
Gerhana matahari dipandang sebagai tanda jelek yang menyebabkan bencana dan kesialan bagi manusia.
Oleh karena itu, orang Jawa melakukan berbagai upaya untuk mengusir Batara Kala dan menyelamatkan dewa-dewa dari bahaya.
Namun, tidak semua orang Jawa memandang gerhana matahari sebagai hal negatif.
Baca Juga: Yah, Ternyata Tak Semua Wilayah Di Indonesia Yang Mengalami Gerhana Matahari Total 20 April 2023
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR