Dalam konteks sejarah, Cerita Panji mengajarkan kepada kita khasanah masyarakat Jawa pada masa dulu, masa Majahapit, terutama soal nilai-nilai kesederhanaan, kesucian budi, dan lain-lain.
Intisari-Online.com - Sebelum menjawab manfaat belajar sejarah dari Cerita Panji, alangkah baiknya kita membaca teks di bawah ini.
Dijelaskan oleh Kieven (2014), pada beberapa relief di candi zaman peninggalan Majapahit terdapat cerita Panji yaitu sosok yang bertopi.
Cerita Panji merupakan kisah cinta antara Putra Panji dari Kerajaan Jenggala/ Kahuripan dan Putri Candrakirana (Sekartaji) dari kerajaan Daha/Kediri.
Cerita Panji yang dikisahkan dalam bentuk relief merupakan seni dan sastra warisan budaya Jawa yang tersebar hingga di beberapa wilayah seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar dan Laos.
Nilai-nilai penting dari cerita Panji mengajarkan tentang kesederhanaan, kesetiaan, keadilan, perjuangan meraih citacita, dan masih banyak lagi.
Lalu apa manfaat belajar sejarah dari Cerita Panji di atas?
Cerita Panji begitu populer di masa kerajaan Majapahit.
Konon cerita ini disebarkan oleh para pedagang dari Pulau Jawa ke Bali, Melayu, kemudian ke Thailand, Myanmar, Kamboja, dan mungkin juga ke Filipina.
Cerita Panji, dengan demikian memiliki keunikan karena pengarangnya banyak.
Ketika menyebar dari Jawa ke kawasan Asia Tenggara, berkembanglah banyak versi dan kisah yang berbeda sehingga berkontribusi pada keragaman dan potensi budaya Panji saat ini.
Malaysia, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, dan lainnya, memiliki interpretasinya sendiri terhadap kisah-kisah itu.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR