Intisari-Online.com - Diperlukan waktu setidaknya 70 tahun untuk menyetarakan gaji laki-laki dan perempuan. Begitulah yang terungkap dari laporan badan amal Oxfam terkait standar gaji perempuan Australia yang menuntut kesetaraan gaji dengan lawan gendernya itu.
Dalam rilisnya yang beredar Senin, (14/7), Oxfam menyebut perbandaingan gaji laki-laki dan perempuan di 20 negara maju saat ini, pekerja perempuan masih dibayar lebih rendah daripada pekerja laki-laki-laki. Meskipun, kadar pekerjaan yang dilakukan sama dengan laki-laki.
CEO Oxfam Australia Dr Helen Szoke mengatakan, kapasitas pendapatan dan peluang bagi pekerja perempuan belum sebanyak kesempatan kerja bagi laki-laki. Peluang kerja perempuan masih terbatas di beberapa bidang saja. "Masih banyak yang perlu dilakukan," ujar Szoke.
(Baca juga: Wanita Lebih Kuat dari Pria)
Data menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi kerja karena harus menjaga anak tanpa dibayar merupakan salah satu alasan mengapa wanita dibayar lebih rendah. Kondisi ini, menurut Oxfam, menjadi pekerjaan rumah yang tidak ringan bagi negara-negara G-20 yang akan melakukan pertemuan di Brisbane akhir tahun ini.
Saat ini, rata-rata pendapat pekerja perempuan di Australia, besarannya 35 persen lebih kecil dibanding besaran gaji yang diterima oleh pekerja laki-laki Australia.
(Baca juga: Trik Memperoleh Penghasilan Tambahan)
Dr Szoke mengakui sejumlah negara berusaha keras menutup kesenjangan pendapatan berdasarkan gender, namun, masih kurangnya perhatian untuk membuat kebijakan tersebut menjadikan kesenjangan itu masih terus ada hingga sekarang. Jika kondisinya terus seperti itu, maka, kesetaraan gaji laki-laki dan perempuan baru akan terwujud 70 tahun lagi. (Kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR