Beroperasi Sejak 1971 Hingga Meledak Dua Kali, Begini Sejarah Kilang Minyak Pertamina Dumai

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Kilang minyak milik Pertamina di Dumai, Riau, disebut sudah dua kali mengalami ledakan. Pertama pada 2014
Kilang minyak milik Pertamina di Dumai, Riau, disebut sudah dua kali mengalami ledakan. Pertama pada 2014

Kilang minyak milik Pertamina di Dumai, Riau, disebut sudah dua kali mengalami ledakan. Pertama pada 2014

Intisari-Online.com -Tangki pertamina dumai adalah salah satu fasilitas kilang minyak yang dimiliki oleh PT Pertamina di kota Dumai, provinsi Riau.

Tangki ini berfungsi untuk menyimpan berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) dan non BBM yang dihasilkan oleh kilang minyak Putri Tujuh Dumai dan Sungai Pakning.

Kilang minyak Putri Tujuh Dumai dan Sungai Pakning sendiri sudah beroperasi sejak tahun 1971.

Ia telah memberikan sumbangan nyata terhadap perkembangan dan kemajuan daerah khususnya kota Dumai dan sekitarnya untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional.

Kilang ini juga telah mengekspor produknya ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan lain-lain.

Produk BBM dan non BBM yang dihasilkan oleh kilang ini antara lain adalah:

- Aviation Turbine Fuel: bahan bakar pesawat terbang

- Minyak Bakar: bahan bakar untuk industri dan pembangkit listrik

- Minyak Diesel: bahan bakar untuk kendaraan bermotor diesel

- Minyak Solar: bahan bakar untuk kendaraan bermotor diesel dengan kualitas lebih baik

- Minyak Tanah: bahan bakar untuk rumah tangga dan penerangan

- Non BBM: produk turunan minyak seperti aspal, parafin, solvent, LPG, propilen, dan lain-lain.

Namun, tangki pertamina dumai juga pernah mengalami dua kali kebakaran hebat yang mengancam keselamatan dan lingkungan sekitarnya.

Kebakaran pertama terjadi pada tanggal 16 Februari 2014 sekitar pukul 21.45 WIB yang diduga akibat pipa bocor di heater 211 kilang minyak.

Kebocoran itu menyebabkan bunyi ledakan dan semburan api yang tinggi.

Kebakaran ini berhasil dipadamkan setelah sekitar dua jam oleh petugas pemadam kebakaran dari Pertamina dan pihak terkait.

Kebakaran kedua terjadi pada tanggal 1 April 2023 sekitar pukul 22.40 WIB, polisi masih menyelidiki penyebabnya.

Terdengar dentuman keras disertai getaran kuat yang berasal dari tangki pertamina Dumai.

Api berkobar dengan cepat dan menyala hingga ke langit malam.

Warga sekitar yang panik berhamburan keluar rumah dan berusaha menjauh dari lokasi kebakaran.

Penjagaan kilang minyak diperketat oleh petugas kepolisian dan TNI untuk mencegah warga mendekat.

Kebakaran ini juga berhasil dipadamkan setelah beberapa jam dengan bantuan dari berbagai pihak.

Diduga karena kebocoran pipa hidrogen

Dilaporkan Kompas.com, ledakankilang minyak PT Pertamina Refinery Unit lI Dumai, Riau, diduga karena kebocoran pipa hidrogen.

Hal ini diungkapkan Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal, usai meninjau lokasi ledakan kilang minyak dan pertemuan dengan pihak PT Pertamina Dumai, Minggu (2/4).

"Diduga ledakan terjadi disebabkan oleh pelepasan (kebocoran) H2 atau hidrogen di area pipa Suction Discharge Area, yang menyebabkan flash serta terbakarnya Hydrocracker Unit (HCU)," ungkap Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.

Menurut dia, kebakaran kilang minyak dapat dikendalikan dan dilokalisir dengan cepat dalam waktu sekitar 9 menit.

"Karakteristik kebakaran adalah hidrogen, sehingga menghasilkan gelombang udara dan suara yang dahsyat yang berdampak pada lingkungan sekitar," kata Iqbal.

Dia menyebut, saat ini telah dilakukan shutdown dan recovery plan dari Hydrocracker Unit yang terbakar di area kilang minyak.

"Sambil melaksanakan Recovery Hydrocracker Unit, Pertamina RU II Dumai memastikan pasokan BBM Riau dan Sumbagut masih dalam tahap normal dan tidak terganggu," sebut Iqbal.

Ia merincikan, BBM jenis Pertalite untuk stok 18 hari, solar stok 17 hari, Avtur stok 60 hari, dan Pertadex stok 66 hari.

"Berdasarkan pantauan di lokasi operasional Refinery Unit II PT KPI Dumai, saat ini tetap berjalan normal. Kecuali pada lokasi gangguan yang terbakar," kata Iqbal.

Usai melakukan peninjauan lokasi dan menggelar rapat, Kapolda Riau menemui warga yang rumahnya terdampak ledakan.

Selain itu, dia melihat kondisi masjid dan sekolah yang rusak akibat dampak ledakan, serta memberikan bantuan sosial kepada warga.

Sebagaimana diketahui, kilang minyak PT Pertamina di Kota Dumai, Riau, meledak, Sabtu (1/4/2023), sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurut warga di sekitar lokasi kejadian, ledakan itu sangat kuat hingga menimbulkan getaran.

Beberapa video yang beredar di media sosial, sejumlah rumah warga rusak.

Selain itu, ada juga plafon masjid roboh.

Artikel Terkait