Mereka menyerbu benteng tersebut dengan 300 pasukan dan berhasil menguasainya.
Namun, Belanda tidak tinggal diam dan mengirim pasukan besar untuk merebut kembali benteng tersebut.
Dalam pertempuran sengit yang terjadi, Demang Lehman dan pasukannya berhasil mempertahankan benteng tersebut dengan gagah berani.
Mereka menewaskan sembilan serdadu Belanda dan melukai banyak lainnya.
Namun, karena serangan Belanda didukung oleh kapal perang yang menembakkan meriam dari sungai, Demang Lehman akhirnya memutuskan untuk mundur dari benteng tersebut tanpa meninggalkan korban.
Demang Lehman kemudian memusatkan kekuatannya di benteng Gunung Lawak, Tanah Laut.
Benteng ini terletak di atas bukit dan dipersenjatai dengan meriam di setiap sudutnya.
Pada September 1859, Demang Lehman kembali berhadapan dengan pasukan Belanda dalam pertempuran memperebutkan benteng ini.
Meski kekuatan musuh lebih besar, Demang Lehman tidak gentar dan mempertahankan benteng tersebut dengan gigih.
Namun, ia harus kehilangan sekitar 100 pasukannya dalam pertempuran ini.
Demang Lehman tidak pernah menyerah dalam perjuangan melawan Belanda.
Baca Juga: Dua Kali Berani Serang Belanda, Inilah 8 Fakta Sultan Agung, Raja Mataram yang Ditakuti VOC
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR