Kisah Waraqah bin Naufal, Pemeluk Nasrani yang Dukung Dakwah Nabi Muhammad

Dwi Nur Mashitoh

Editor

Kisah Waraqah bin Naufal, sosok Nasrani yang dukung dakwah Nabi Muhammad.
Kisah Waraqah bin Naufal, sosok Nasrani yang dukung dakwah Nabi Muhammad.

Intisari-Online.com - Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Muhammad banyak ditentang.

Di tengah banyaknya pertentangan itu, Nabi Muhammad juga mendapat dukungan dari orang-orang tak terduga.

Dalam kisah Nabi Muhammad diceritakan ada salah satu sosok pemeluk Nasrani yang mendukung dakwah Rasulullah.

Sosok tersebut adalah Waraqah bin Naufal.

Melansir dari NU Online, ia adalah seorang penganut agama Nasrani yang taat.

Ajaran yang dipegangnya kala itu masih murni dari syariat Nabi Ibrahim.

Sehingga ia tak menyembah berhala.

Tidak seperti kebanyakan kaum Quraisy kala itu.

Waraqah memang tak mau menyembah berhala.

Walaupun hal itu telah menjadi keyakinan banyak masyarakat Quraisy saat itu.

Dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad, Waraqah juga merupakan sosok yang berjasa besar.

Terutama di awal-awal Nabi Muhammad menerima wahyu.

Diceritakan, saat pertama kali Rasulullah menerima wahyu dari Malaikat Jibril.

Saat itu Nabi Muhammad sangat ketakutan.

Khadijah snag istri langsung membawa Nabi Muhammad menemui Waraqah.

Waraqah yang memang mengusai kitab-kitab suci pada zaman dahulu pun langsung mengetahui bahwa Muhammad telah dipilih sebagai Nabi akhir zaman.

Waraqah adalah sosok yang berhasil meneguhkan Nabi Muhamad di awal karier dakwahnya.

Tak butuh waktu lama bagi Waraqah untuk menyadari hal itu.

Ia pun langsung menyatakan iman kepada Nabi Muhammad.

Bahkan, ia bertekad membela Nabi Muhammad selama berdakwah menyebarkan agama Islam bila masih diberi usia panjang.

"Andai aku masih bertemu masa itu, sungguh, aku akan berjihad bersamamu," kata Waraqah.

Imam Abu Bakar al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwah mencatat ucapan Waraqah kepada Nabi Muhammad kala itu, yang berbunyi:

"Berbahagialah, kemudian berbahagialah. Aku bersaksi bahwa kau adalah orang yang (dijanjikan) membawa kabar gembira oleh (Isa) putra Maryam.

Sesungguhnya kau (didatangi malaikat) seperti Namus (Jibril) untuk Musa. Sesungguhnya kau adalah nabi yang diutus.

Sesungguhnya kau akan diperintahkan untuk berjihad setelah harimu (diangkat menjadi nabi) ini, dan andai aku masih bertemu masa itu, sungguh, aku akan berjihad bersamamu."

Baca Juga: Kisah Sya'ban, Sahabat Nabi Muhammad yang Enggan Tinggal di Dekat Rasulullah

(*)

Artikel Terkait