IPO ini bertujuan untuk mengumpulkan modal tambahan untuk membiayai operasional perusahaan.
Saham-saham VOC diperdagangkan di bursa saham pertama di dunia yang berlokasi di Amsterdam.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kekayaan VOC sangat bergantung pada rempah-rempah Indonesia.
Namun kekayaan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak adil dan menindas rakyat Indonesia. Selama beroperasi di Indonesia selama sekitar 200 tahun sejak 1602.
VOC mendapatkan kekayaan besar dari perdagangan rempah-rempah dan komoditas lainnya dengan cara monopoli dan penindasan terhadap rakyat Indonesia.
Namun, ada perbedaan pendapat tentang seberapa kaya VOC sebenarnya.
Beberapa sumber mengklaim bahwa VOC adalah perusahaan terkaya di dunia sepanjang masa dengan nilai aset mencapai 78 juta gulden atau setara dengan 7,9 triliun dolar AS atau 112,6 kuadriliun rupiah saat ini.
Jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan modern saat ini seperti Apple, Amazon, atau Google, nilai aset VOC masih lebih besar.
Namun, klaim ini dipertanyakan oleh beberapa ahli sejarah ekonomi yang mengatakan bahwa tidak ada data yang valid dan akurat tentang nilai aset VOC sepanjang masa.
Mereka juga mengatakan bahwa perbandingan antara VOC dan perusahaan modern tidak tepat karena menggunakan metode dan standar yang berbeda.
Selain itu, VOC juga mengalami banyak masalah keuangan seperti utang, korupsi, dan persaingan yang menyebabkan kemunduran dan kebangkrutan pada akhirnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kekayaan VOC adalah sebuah fenomena yang sulit untuk diukur dan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.
Namun, yang pasti adalah bahwa VOC telah memperoleh keuntungan besar dari sumber daya alam Indonesia dengan cara yang tidak adil dan menindas rakyat Indonesia selama berabad-abad.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR