Intisari-Online.com - Indonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Mengutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan.
Keragaman Indonesia dapat dilihat dengan adanya berbagai agama, budaya, bahasa, etnis, dan adat istiadat.
Terdapat beberapa faktor penyebab masyarakat multikultural di Indonesia.
Di antaranya faktor sejarah Indonesia, pengaruh kebudayaan asing, faktor geografis, faktor fisik dan geologi, hingga faktor iklim.
Lalu, bagaimana sikap kita atas keragaman di Indonesia?
Pertanyaan tersebut terdapat pada halaman 159 buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas X.
Pada bagian 3 buku tersebut dipelajari mengenai Bhinneka Tunggal Ika.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan Bangsa Indonesia yang artinya "Meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua."
Hakikat dari semboyan tersebut yaitu bahwa bangsa Indonesia hidup dalam keragaman, tetapi ingin tetap berada dalam payung yang bisa mengayomi kebinekaan itu.
Sebagaimana para pendiri bangsa yang menyadari bahwa Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya, agama, etnis, suku dan bahasa, begitupun juga yang harus dilakukan oleh generasi penerus.
Baca Juga: Cara Menumbuhkan Sikap Hormat terhadap Tradisi atau Budaya Masyarakat di Indonesia
Kesadaran tentang kebinekaan juga harus dilanjutkan oleh kehendak untuk mengenali yang lain.
Berkenalan dengan identitas lain di luar dirinya merupakan cara terbaik ketika kita hidup dengan mereka yang berbeda.
Kita harus berjumpa, berkenalan dan berinteraksi agar kebinekaan atau keragaman itu tak hanya sekadar adadan diakui tapi juga saling dikenali.
Dengan saling mengenal, kita juga akan menumbuhkan sikap saling menghargai.
Dalam setiap upaya pengenalan, ada tujuan mulia yang tersimpan di dalamnya, yakni menghargai setiap budaya, religi, suku, serta bahasa sebagai identitas khas dan unik yang melekat pada diri manusia.
Saat berusaha mengenal budaya lain, kita pun harus berpegang pada prinsip bahwa semua kebudayaan memiliki posisi yang sama.
Tidak ada satu budaya yang lebih unggul atau lebih superior dibandingkan dengan budaya lainnya.
Itulah bagaimana sikap kita seharusnya atas keragaman di negara Indonesia.
Tugas besar yang membentang di hadapan kita sebagai sebuah bangsa yang besar adalah mengelola keragaman sebagai sebuah kekuatan yang saling mendukung satu dengan lainnya.
Keragaman jika dikelola dengan baik, maka dapat menjadi kekuatan.
Keragaman dapat menjadi kekuatan dan kebanggan jika tradisi yang kaya tersebut bisa hidup saling berdampingan, tidak saling menafikan satu dengan lainnya.
Tantangan yang dihadapi saat ini datang dari berbagai dimensi (sosial, ekonomi, budaya) serta berasal dari semua arah (lokal, nasional dan internasional).
Untuk menjadikan keragaman sebagai kekuatan, masyarakat satu dengan yang lainnya harus saling menghormati dan menghargai.
Berikut ini beberapa contoh sikap yang dapat kita lakukan untuk menghormati dan menghargai budaya daerah lain:
(*)