Di Kulon Progo Ditutupi Terpal Biru, di Tempat-tempat Lain Patung Bunda Maria Malah Menangis Darah: Misteri atau Keajaiban?

Ade S

Editor

Ilustrasi patung Bunda Maria menangis darah
Ilustrasi patung Bunda Maria menangis darah

Intisari-Online.com -Patung Bunda Maria yang berada di kuburan keluarga di Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ditutupi terpal biru.

Kuburan itu berada dalam kompleks yang dinamai Sasana Adhi Rasa "Santo Yakobus". Penutupan patung ini dilakukan karena ada desakan dari sekelompok warga. Video penutupan patung pun viral.

Menurut Wagino, penjaga sasana, patung Bunda Maria itu dibuat oleh Yakobus Sugiharto, pengusaha besar alat rumah sakit dan ambulans. Patung itu diletakkan di atas makam istrinya yang beragama Katolik.

"Kami tidak mau ribut dengan warga sekitar. Kami hormati perbedaan agama dan budaya. Makanya kami tutup saja pakai terpal," kata Wagino kepada Kompas.com pada Kamis (23/3/2023).

Patung Bunda Maria Menangis Darah

Terlepas dari kontroversi terkait keberadaannya di Kulon Progo di atas, di beberapa tempat lainpatung Bunda Maria malah memiliki kisah tersendiri. Beberapa patung diyakini menangis dengan mengeluarkan air mata.

Patung Bunda Maria sendiri merupakan salah satu simbol keimanan Katolik yang menggambarkan ibu dari Yesus Kristus.

Patung ini biasanya ditempatkan di gereja-gereja, rumah-rumah, atau tempat-tempat suci lainnya sebagai bentuk penghormatan dan doa. Namun, ada beberapa kasus di mana patung Bunda Maria menunjukkan fenomena aneh, yaitu menangis darah.

Apakah patung Bunda Maria yang menangis darah itu merupakan sebuah misteri atau keajaiban? Apa makna dan pesan di balik fenomena ini? Bagaimana penjelasan ilmiah dan agamawi tentang hal ini?

Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada beberapa sumber.

Baca Juga: Demi Sekulerisme Prancis, Patung Bunda Maria Disingkirkan

Kasus-kasus Patung Bunda Maria yang Menangis Darah

Salah satu kasus terkenal tentang patung Bunda Maria yang menangis darah adalah yang terjadi di Akita, Jepang pada tahun 1973.

Pada saat itu, seorang biarawati bernama Sr. Agnes Sasagawa mengalami penampakan Bunda Maria melalui sebuah patung kayu berukuran 1 meter di kapel biara.

Patung tersebut juga meneteskan air mata dan darah dari matanya sebanyak 101 kali selama beberapa tahun.

Fenomena ini disaksikan oleh ratusan orang dan diteliti oleh para ahli medis dan ilmuwan. Hasilnya menunjukkan bahwa cairan yang keluar dari patung itu adalah darah, air mata, dan keringat manusia.

Kasus lainnya adalah yang terjadi di Cochabamba, Bolivia pada tahun 2016. Sebuah patung Bunda Maria berwarna putih di gereja San Antonio de Padua mengeluarkan darah dari kedua matanya saat jemaat sedang bersembahyang.

Petugas medis dari rumah sakit setempat melakukan uji laboratorium untuk memastikan darah tersebut adalah darah manusia atau bukan. Namun hasilnya belum diketahui secara pasti.

Selain itu, ada juga kasus-kasus lain yang tersebar di berbagai negara seperti Italia, India, Argentina, Meksiko, Filipina, dll.

Beberapa kasus mendapat pengakuan resmi dari otoritas Gereja Katolik sebagai wahyu pribadi yang dapat dipercaya (worthy of belief), sedangkan beberapa kasus lainnya masih dalam proses penyelidikan atau bahkan dinyatakan palsu.

Penjelasan Ilmiah

Bagaimana cara menjelaskan fenomena patung Bunda Maria yang menangis darah secara ilmiah dan agamawi?

Baca Juga: Antara Warisan Kuil Yunani, Rumah Bunda Maria, dan Masjid Seljuk, yang Dijaga Pemerintah dan Penduduknya

Tentu saja tidak mudah untuk memberikan jawaban pasti karena setiap kasus memiliki konteks dan kondisi yang berbeda-beda.

Jika melihatnya melali penjelasan ilmiah,penjelasan yang didasarkan pada hukum-hukum fisika, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu lainnya, ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab.

Misalnya saja adanya rekayasa manusia untuk membuat patung tersebut tampak menangis darah dengan menggunakan alat-alat tertentu seperti jarum suntik atau pipet.

Beberapa yan lain meyakini hal tersebut terjadi karena adanya reaksi kimia antara bahan-bahan tertentu dalam patung tersebut dengan udara atau cairan lainnya sehingga menghasilkan warna merah seperti darah.

Sementara, ada pula yang menganggap bahwa patung Bunda Maria menangis darah karena adanya infeksi jamur atau bakteri pada patung tersebut sehingga menyebabkan perubahan warna merah seperti darah.

Penjelasan ilmiah ini tentu saja membutuhkan bukti-bukti ilmiah yang kuat dan dapat diuji secara objektif.

Demikianlah artikel tentang patung Bunda Maria yang menangis darah: misteri atau keajaiban?

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang fenomena ini.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau tanggapan lainnya, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.

Baca Juga: Paus Fransiskus Tidak Pernah Menonton Televisi Sejak Tahun 1990

Artikel Terkait