Intisari-Online.com -Jessica Watson adalah seorang pelaut perempuan yang mencetak sejarah dengan menjadi orang termuda yang berlayar solo mengelilingi dunia tanpa bantuan pada usia 16 tahun.
Kisahnya yang menginspirasi banyak orang kini diangkat ke layar lebar dalam film True Spirit yang tayang di Netflix.
Film ini dibintangi oleh Teagan Croft sebagai Jessica Watson dan disutradarai oleh Sarah Spillane.
Artikel ini akan membahas bagaimana Jessica Watson menjadi pahlawan Australia dengan pelayaran solo nonstop selama 210 hari.
Latar Belakang
Dilansir dari abc.net.au, Selasa (21/3/20223), Jessica Watson adalah seorang pelaut perempuan yang mencatatkan dirinya sebagai pelaut wanita termuda yang mengarungi tujuh lautan di usianya yang ke 16 tahun.
Dialahir di Queensland’s Gold Coast pada 18 Mei 19932.Orang tuanya berasal dari Selandia Baru dan pindah ke Australia pada tahun 1987.
Jessica memiliki dua saudara perempuan (Emily dan Hannah) dan satu saudara laki-laki (Tom).
Mereka semua belajar berlayar sejak kecil dan sempat tinggal di atas kapal selama lima tahun. Jessica juga mendapatkan pendidikan rumahan melalui pembelajaran jarak jauh.
Ketika Jessica berusia sebelas tahun, ibunya membacakan buku Jesse Martin berjudul Lionheart: A Journey of the Human Spirit kepada anak-anaknya sebagai cerita sebelum tidur.
Baca Juga: Mendebarkan, Begini CaraJessica Watson Bertahan dan Selamat dariBadai
Buku itu menceritakan tentang pengalaman Jesse Martin yang menjadi orang termuda yang berlayar mengelilingi dunia pada usia 18 tahun.
Hal ini membuat Jessica tertarik untuk melakukan hal yang sama dan mulai merencanakan pelayaran solonya sejak usia 12 tahun.
Pelayaran Solo Mengelilingi Dunia
Jessica mengumumkan rencananya untuk melakukan pelayaran solo mengelilingi dunia pada Mei 2009.
Perjalanan tersebut diperkirakan akan memakan waktu delapan bulan dengan jarak tempuh sekitar 23.000 mil laut (43.000 km).
Untuk memenuhi kriteria pelayaran solo tanpa bantuan, Jessica tidak boleh menerima apa pun dari orang lain dan tidak boleh bersandar di pelabuhan atau kapal lain, meskipun komunikasi radio diperbolehkan.
Rute pelayaran Jessica dimulai dan diakhiri di Sydney dan melewati dekat Selandia Baru, Fiji, Kiribati, Tanjung Horn, Tanjung Harapan Baik, Tanjung Leeuwin dan Tenggara Cape.
Jessica menggunakan kapal layarnya yang bernama Ella’s Pink Lady , sebuah kapal pesiar Sparkman & Stephens sloop berwarna merah muda dengan panjang 10 meter.
Kapal tersebut dilengkapi dengan sistem navigasi canggih, kamera pengawas, radio satelit, telepon satelit dan komputer laptop.
Jessica juga membawa persediaan makanan kering untuk delapan bulan serta alat pemurni air tawar.
Pada tanggal 18 Oktober 2009, Jessica memulai pelayaran solonya dari Sydney Harbour dengan ditemani oleh ribuan penonton dan media massa.
Baca Juga: Manusia Pertama yang Berhasil Keliling Dunia adalah Orang Indonesia, Benarkah?
Namun, perjalanan tersebut tidaklah mudah. Selama pelayaran tersebut, Jessica menghadapi beberapa tantangan seperti badai angin kencang, ombak besar, kecelakaan laut, dan kerusakan peralatan.
Jessica juga harus menghadapi kritik dan keraguan dari beberapa pihak yang menganggap rencananya terlalu berbahaya dan tidak bertanggung jawab.
Namun, Jessica tidak menyerah dan terus berlayar dengan tekad dan semangat tinggi.
Dia juga mendapatkan dukungan dan saran dari keluarga, teman-teman, mentor, dan penggemarnya melalui blog dan media sosial.
Jessica juga sering berkomunikasi dengan pelaut-pelaut lain yang melakukan pelayaran serupa seperti Abby Sunderland, Mike Perham, dan Zac Sunderland.
Pada tanggal 15 Mei 2010, Jessica berhasil menyelesaikan pelayaran solonya dengan kembali ke Sydney Harbour setelah 210 hari di laut.
Dia disambut oleh ribuan orang yang bersorak-sorai dan memberikan penghormatan kepadanya.
Dia juga diberi ucapan selamat oleh Perdana Menteri Australia saat itu, Kevin Rudd , yang menyebutnya sebagai pahlawan Australia.
Jessica merespons dengan rendah hati bahwa dia bukanlah seorang pahlawan, melainkan hanya "orang biasa yang memiliki mimpi, bekerja keras untuk mewujudkannya, dan membuktikan bahwa apa pun itu mungkin".
Prestasi Setelah Pelayaran
Pelayaran solo Jessica Watson tidak hanya membuatnya terkenal di Australia tetapi juga di seluruh dunia.
Baca Juga: Jessica Watson dalam True Spirit: Suami, Sekarang, dan Label Pahlawan
Melansir celebsages.com, Selasa (21/3/2023), dia mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan atas prestasinya tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
* Medali Order of Australia pada tahun 2012 atas jasanya kepada berlayar dan kaum muda melalui pencapaian berlayar solo tanpa bantuan mengelilingi dunia, serta sebagai panutan bagi anak-anak muda Australia.
* Young Australian of the Year pada tahun 2011 atas inspirasinya bagi generasi muda Australia untuk mengejar impian mereka.
* Anggota Australian Sailing Hall of Fame pada tahun 2017 atas kontribusinya kepada olahraga layar di Australia.
* Penghargaan Jane Tate untuk skiper perempuan pertama yang menyelesaikan lomba layar Sydney ke Hobart pada tahun 2011 bersama timnya yang menjadi tim termuda yang pernah ikut serta dalam lomba tersebut.
* Penghargaan Pride of Australia Medal pada tahun 2010 atas keberaniannya dalam menghadapi tantangan luar biasa.
Selain mendapatkan penghargaan-penghargaan tersebut, Jessica Watson juga melanjutkan karirnya sebagai pelaut, penulis, pembicara, dan konsultan.
Dia menulis buku berjudul True Spirit yang menceritakan pengalamannya berlayar mengelilingi dunia dan menjadi buku terlaris yang diterbitkan secara internasional.
Dia juga membuat dokumenter yang dinarasikan oleh Sir Richard Branson, dan film adaptasi dari kisahnya akan dirilis di Netflix pada tanggal 3 Februari 2023.
Baca Juga: Keberanian Jessica Watson Keliling Dunia Sendirian Selama 210 HariMenginspirasi Film True Spirit