Benda Sepele di Dapur Asal Indonesia Ini Ternyata Harganya Mahal!

Andreas Chris Febrianto Nugroho

Penulis

Ilustrasi nama bumbu dapur dalam bahasa Sunda.
Ilustrasi nama bumbu dapur dalam bahasa Sunda.

Intisari Online - Sejak dulu rempah-rempah dianggap sebagai salah satu bahan yang cukup penting di dunia.

Bahkan tak jarang rempah-rempah yang sering ditemukan di dapur ini dianggap sebagai benda sepele.

Namun siapa sangka, ternyata rempah-rempah yang dianggap sepele tersebut merupakan barang-barang yang harganya sangat mahal.

Beberapa rempah-rempah yang dihargai mahal itu ternyata berasal dari Indonesia.

Jack Tuner dalam bukunya berjudul 'Sejarah Rempah Dari Erotisme sampai Imperialisme'pernah menuliskan bahwa benda dapur ini cukup penting dalam perjalanan peradaban manusia.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa benda-benda yang sering ditemukan di dapur ini sebagian besar merupakan komoditi asli Nusantara.

Sebut saja seperti lada, pala, cengkih, merica, kapur barus, jahe, ketumbar, jintan dan masih ada banyak lagi rempah-rempah yang berasal dari Indonesia.

Dalam sejarah, bahkan rempah-rempah menjadi pemula munculnya kolonialisme, imperialisme hingga menimbulkan penjajahan yang dilakukan negara-negara Eropa di dunia.

Tanpa terkecuali penjajahan yang pernah dialami di Nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa bermula dari benda sepele yang banyak ditemukan di dapur tersebut.

Negara-negara Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris hingga Belanda bisa disimpulkan datang ke Nusantara tak lain karena rempah-rempah.

Baca Juga: Faktor Pendorong Bangsa Barat Datang ke Indonesia

Sementara itu terkait rempah-rempah asal Nusantara sendiri memang memiliki sejarah yang cukup panjang.

Jack Tuner juga menyebut bahwa rempah-rempah tak bisa lepas dari peradaban manusia di Eropa.

Rempah-rempah asal Nusantara seperti pala, lada, cengkih dan sejumlah lainnya telah diketahui khasiatnya oleh orang Eropa sejak lama.

Selain sebagai bahan masakan, rempah-rempah juga dianggap memiliki khasiat kesehatan.

Awalnya pertemuan rempah-rempah dengan bangsa Barat memang bermula dari Jalur Sutra.

Sebelum orang Eropa mengetahui khasiat rempah-rempah, benda-benda dapur itu telah dipakai ratusan tahun oleh bangsawan-bangsawan Mesir Kuno.

Kapur barus misalnya, benda yang menjadi sumber penamaan salah satu wilayah di Sumatera ini ternyata telah diketahui manfaatnya oleh orang-orang Mesir Kuno.

Kapur barus merupakan cairan yang dikeringkan dari hasil ekstraksi pohon kamper (Cinnamomum Camphora) yang ada di Sumatera.

Artikel berjudul 'Bandar Barus dalam Catatan Sejarah' yang ditulis oleh J.Fachruddin Daulay menuliskan bagaimana kapur barus menjadi benda termasyhur di dunia.

Bahkan kapur barus disebut dalam artikel itu juga telah dipakai oleh orang-orang Mesir Kuno untuk mengawetkan mumi raja-raja mereka.

Baca Juga: Cara Mengobati Wasir dengan Kunyit, Mudah Gunakan Campuran Bahan Alami yang Ada di Rumah

Rempah-rempah untuk membuat makanan lebih sehat.
Rempah-rempah untuk membuat makanan lebih sehat.

Dalam kitab ilmu bumi karangan Ptolomeus yang berjudul Geographike Hyphegesis (tahun 160 Masehi) tertulis bahwa jauh sebelum bangsa Eropa tiba, pedagang dari China, India, Arab lebih dulu mengetahui soal kapur barus.

Di zaman purba, kapur barus dan kemenyan menjadi dua benda asal Nusantara yang telah mendunia.

Seperti dalam situs pemakaman Mahligai dan Papan Tinggi yang bertuliskan Arab Kuno (Persia) yang diperkirakan pada abad ke-8 Masehi juga menjadi bukti kuat pentingnya kapur barus pada masa lalu.

Salah satu sejarawan sekaligus tokoh kemerdekaan Mohammad Yamin pernah mengungkapkan bahwa perdagangan rempah-rempah asal Nusantara telah terjadi sejak 6.000 tahun silam.

Selain kapur barus, rempah lain seperti vanilla, cengkih, pala, lada, kapulaga juga berasal dari Nusantara.

Pada era Jalur Sutra, rempah-rempah asal Indonesia masih menjadi komoditas penting perdagangan.

Bahkan usai kejatuhan Konstantinopel ke tangan pasukan Turki yang disebut sebagai penyebab orang-orang Eropa melakukan perjalanan Laut tak lain karena kebutuhan mereka pada rempah-rempah asal Nusantara.

Sudah bisa ditebak, susahnya dan pentingnya rempah-rempah asal Nusantara itu membuat benda dapur tersebut dihargai mahal.

Harga mahal rempah-rempah ternyata masih terjaga sampai saat ini.

Lalu rempah-rempah khas Indonesia apa saja yang dihargai mahal?

Melansir dari laman Luxury Academy, sejumlah rempah-rempah tercatat sebagai benda dengan harga mahal.

Baca Juga: Mulai Hari Coba RutinKonsumsi Campuran Kunyit dan Madu, Jangan Kaget Jika Tubuh Bakal Langsung Rasakan Efek Menakjubkan Ini

Sejumlah rempah-rempah tersebut ternyata ada yang berasal dari Indonesia.

Seperti vanila yang berasal dari anggrek genus Vanilla tersebut dihargai mencapai Rp 4,8 juta per kilogram.

Melansir dari laman Kemenprarekraf.go.id, vanila menjadi komuditi perdagangan yang berasal dari budidaya sejumlah wilayah di Indonesia seperti Jawa TImur, Jawa Tengah, Lampung, hingga Nusa Tenggara Timur.

Adapula rempah-rempah asal Indonesia lain seperti Kapulaga.

Siapa sangka rempah-rempah asal Indonesia tersebut dihargai mencapai Rp 995.000 per kilonya.

Sementara itu lada panjang yang juga menjadi rempah-rempah khas Indonesia juga termasuk sebagai salah satu bahan dapur dengan harga mahal.

Setidaknya lada panjang dihargai mencapai Rp 905.000 per kilogramnya.

(*)

Artikel Terkait