Intisari-Online.com - Lahir pada abad ke-15 M, Sunan Muria bernama asli Raden Umar Said atau Raden Prawoto.
Dan dia merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Sarah binti Maulana Ishak.
Karena dia menikah dengan Dewi Sujinah yang merupakan putra Sunan Ngudung, maka dia menjadi adik ipar dari Sunan Kudus.
Sebagai salah satu dari Wali Songo, wilayah dakwah dan penyebaran Islam yang dilakukannya adalah di pantai utara Jepara.
Namun dia juga berdakwah di sekitar wilayah Tayu, Pati, Juwana, Kudus dan lereng-lereng gunung Muria.
Di antara Wali Songo, dia juga menggunakan strategi dakwah dengan menggunakan keahliannya dalam bidang seni untuk berdakwah.
Bahkan dia dikenal sebagai wali yang mahir dalam memainkan alat kesenian dan sekaligus ia pergunakan untuk media dakwahnya.
Dia tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang kulit sebagai sarana dakwah.
Sunan Muria juga menciptakan tembang Sinom dan Kinanti sebagai media dakwah.
Dengan syair pada tembang-tembang tersebut, ia mengajak masyarakat untuk mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari hari.
Ia belajar tentang gaya dan pendekatan kepada masyarakat dengan melakukan pembenahan yang sekiranya harus disesuaikan dengan perkembangan kehidupan di masyarakat.
Baca Juga: Fakta Sunan Kalijaga, Gunakan Wayang Sebagai Media Dakwah
Salah satu keberhasilan dakwah Sunan Muria sebagaimana para wali lainnya adalah kemampuannya memahami kondisi sosial masyarakat.
Tradisi lama yang sebelumnya bercorak Hindu-Buddha yang disesuaikan dengan ajaran Islam.
Kemudian tetap dilestarikan dan menjadi kekayaan budaya Nusantara dan kearifan lokal di Indonesia saat ini, sehingga tidak tercerabut dan punah begitu saja.
Ada juga catatan sejarah tentang alasan mengapa Sunan Muria lebih senang berdakwah kepada masyarakat lapisan bawah.
Rupanya karena ia mengikuti jejak ayahandanya, Sunan Kalijaga.
Nama Sunan Muria sendiri diambil karena dia tetap bertempat tinggal di Gunung Muria.
Alasannya karena ia merasa damai dan nyaman serta dapat bergaul dengan semua masyarakat seraya mengajarkan ilmu bercocok tanam, berdagang, dan melaut.
Baca Juga: Sunan Kalijaga: Nama Asli dan Strategi Dakwah yang Digunakannya
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR