Apa Maksud Body Count yang Viral di TikTok? Ternyata Ini Artinya

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi viral TikTok.
Ilustrasi viral TikTok.

Intisari-Online.com - Apa maksud 'Body Count' yang tengah viral di media sosial TikTok?

Ada saja istilah-istilah yang muncul di media sosial dan menjadi perbincangan.

Belakangan ini istilah Body Count viral di media sosial Tiktok.

Banyak video yang menyematkan hashtag #bodycount berseliweran di platform populer tersebut.

Video dengan hashtag #bodycount pun banyak ditonton oleh warganet hingga mencapai lebih dari ratusan juta viewers.

Viral di media sosial, tentunya membuat banyak orang penasaran dengan arti Body Count.

Mengetahui istilah yang tengah viral juga terkadang perlu.

Hal itu salah satunya untuk menghindari penggunaannya yang salah.

Rupanya, istilah Body Count yang viral di TikTok juga termasuk istilah yang perlu kehati-hatian dalam penggunaannya.

Meski tengah viral, sebaiknya tak sembarangan mengatakan istilah tersebut.

Memang apa artinya?

Baca Juga: Viral di YouTube, Terungkap Inilah Film Tentang Marianne Bachmeier, Ibu yang Cabut Sendiri Nyawa Pembunuh Anaknya

Body Count dalam bahasa Inggris artinya adalah jumlah tubuh, jumlah mayat atau jumlah jenazah.

Melansir hitc.com, penggunaan umum untuk frasa tersebut adalah ketika merujuk pada berapa banyak orang yang telah meninggal dalam situasi tertentu.

Itu adalah ungkapan yang sering dikaitkan dengan tentara atau tindakan perang di mana jumlah tubuh akan muncul setelah peristiwa.

Namun, arti istilah Body Count yang tengah viral di TikTok berbeda dengan pengertian tersebut.

Ilustrasi logo tiktok dalam keadaan horizontal
Ilustrasi logo tiktok dalam keadaan horizontal

Arti istilah Body Count yang viral di TikTok yaitu "Berapa banyak orang yang pernah melakukan hubungan seksual dengan seseorang."

Dalam bahasa gaul pada umumnya, Body Count juga memiliki makna tersebut.

Jadi, meskipun tengah viral, sebaiknya Anda berhati-hati dalam penggunaan istilah Body Count, terlebih di tengah masyarakat Indonesia yang menjunjung budaya ketimuran.

Sebelumnya ada tren TikTok di mana pengguna media sosial populer ini membuat video yang memperlihatkan mereka menghentikan seseorang untuk menanyakan berapa 'Body Count' mereka.

Tren itu pun menimbulkan kontroversi karena menanyakan topik yang sangat pribadi.

Di satu sisi tren tersebut dianggap cukup kasar, tetapi ada pula yang menganggapnya sebagai lelucon yang menyenangkan.

Baca Juga: Bicarakan Kaesang Ini Bocoran Percakapan Megawati dengan Gibran

TikTok sendiri merupakan platform populer di dunia menurut situs Demandsage.

Pengguna TikTok telah mencapai 1,53 miliar pada awal tahun 2023 ini.

Dengan jumlah tersebut, artinya sebanyak 30,25 persen pengguna internet adalah pengguna TikTok.

Indonesia sendiri menempati peringkat keempat dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia yaitu 277.534.122 di belakang AS, China, dan India.

Berbagai media sosial memang selama ini kerap memunculkan istilah-istilah baru, termasuk TikTok.

Holliday, asisten profesor linguistik di University of Pennsylvania, menjelaskan bahwa TikTok memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada perkembangan bahasa, terutama karena eksposur.

Awalnya, kata Holliday, bahasa berkembang dari berbicara satu sama lain secara tatap muka.

"Sementara itu, TikTok menghubungkan kita dengan orang-orang yang belum pernah kita hubungi sebelumnya," ujarnya dikutip dari Futurity.org.

Mereka yang berada di TikTok dapat mendengarkan dan berbicara satu sama lain.

Dalam interaksi itu, ada leksikon dan gaya bahasa dalam komunitas yang menyebar ke kalangan umum.

Baca Juga: Punya Kekayaan 70.000 Kali Ekonomi Dunia, Inilah Harta Asteroid Psyche

(*)

Artikel Terkait