Intisari-Online.com - Para anggota KNIL direkrut dari penduduk Eropa dan pribumi.
Tetapi karena banyaknya pemberontakan dan protes yang terjadi di beberapa wilayah Hindia Belanda, pemerintah Hindia Belanda membutuhkan lebih banyak lagi serdadu.
Maka dilakukan perekrutan para serdadu baru.
Para laki-laki yang mendaftar diri untuk menjadi tentara kolonial tidak hanya datang dari Belanda, tetapi juga dari bagian lain Eropa seperti Jerman, Swiss, Prancis, Austria, Polandia, dan Denmark.
Serdadu pribumi yang masuk dalam tentara kolonial biasanya sudah menikah.
Mereka juga sudah menjadi kepala keluarga di usia muda.
Hal ini terjadi karena kebiasaan perjodohan di kalangan orang Jawa.
Mereka pun yang telah menjadi tentara kolonial tidak serta merta melepaskan kehidupan sosial dan seksual mereka.
Mereka oleh pemimpin KNIL, Jenderal Haga, diizinkan untuk melanjutkan hubungan di dalam tangsi.
Sementara itu, basis militer Belanda di Jawa dibuat di daerah Gombong, Jawa Tengah.
Baca Juga: Membendung 'Iri Dengki' Tentara Kolonial Lajang, Gundik Jawabannya!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR