Intisari-online.com - Banyak tempat bersejarah di Indonesia yang menyimpan kisah menarik.
Salah satunya adalah Candi Prambanan, yang terletak di Jl. Raya Solo-Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Salah satu kisah terkenal dalam cerita Candi Prambanan adalah dibangun dalam satu malam oleh Bandung Bondowoso untuk Roro Jonggrang.
Legenda mengataka bahwa saat terjadi perebutan kekuasaan antara Dinasti Sailendra dan Sanjaya untuk menguasai Jawa Tengah.
Prabu Baka dalam cerita ini kemunginan Samaratungga dari Sailendra, dan Rakai Pikatan kemungkinan adalah Bandung Bondowoso.
Lalu, ada sosok wanita bernama Pramodhwardhani, putri Samaratungga yang merupakan calon istri Rakai Pikatan, yang merupakan Roro Jonggrang.
Untuk menikahinya Bandung Bondowoso diminta membangun 1.000 candi dalam satu malam.
Namun, setelah candi selesai Roro Jonggrang ingkar janji sehingga membuat Bandung Bondowoso marah lalu mengutuknya menjadi salah satu candi.
Meskipun legenda ini telah berkembang hingga sekarang dan menjadi dongan bagi masyarakat.
Namun, diketahui candi ini dibangun pada abad ke-9, kemungkinan oleh raja dari Wangsa Sajaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu.
Pembangunan candi ini ditemukan berdasarkan isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan.
Baca Juga: Dibangun 1401 Masehi Inilah Masjid Tertua di Pulau Jawa, Salah Satu Tempat Bersejarah di Indonesia
Prasasti itu bertuliskan angka tahun 778 Saka (856 Masehi) dibuat pada masa kepemimpinan Rakai Pikatan.
Menurut Prasasti Syiwargha pembangunan Candi Prambanan dilakukan untuk memuliakan Dewa Siwa.
Kompleks candi tersebut juga dikenal dengan nama Syiwarga yang artinya ranah Siwa atau alam Siwa.
Kemudian, bangunan ini disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram, dan kompleksnya terus diperluas hingga memiliki ratusan candi tambahan di sekitar candi utama.
Daerah candi ini digunakan sebagai tempat upacara-upacara penting kerajaan Mataram.
Kemudian, Candi Prambanan ditemukan olehC.A. Lons, surveyor Belanda di bawah Sir Thomas Stamford Raffless, pada tahun 1733.
Raffless memerintahkan penyelidikan lebih lanjut mengenai penemuan ini.
Namun, sejak ditemukan Candi Prambanan telah terlantar hingga berpuluh-puluh tahun lamannya.
Penggalian pun akhirnya baru dilakukan pada tahun 1880-an, namun justru pada saat digali banyak penjarahan artefak dan ukiran candi.
Dokter BelandaIsaac Groneman pengamat arkeolog melakukan pembongkaran besar-besaran pada candi.
Batu-batu candi diletakkan sembarangan di sepanjang Sungai Opak.
Baca Juga: Termasuk Candi Borobudur, Inilah 5 Tempat Bersejarah di Magelang
Arca dan relief candi diambil warga Belanda untuk dijadikan hiasan taman, lalu batu candi digunakan warga lokal untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.
Pemugaran pun terjadi tahun 1902-1903 dibawan pimpinan Theodoor van Erp, yang mulai memelihara Candi Prambanan.
Kemudian dilanjutkan tahun 1918 oleh P.J Perquin dari Oudhiedkundige Dienst.
Perawatan candi dilakukan di Den Haag pada 1926 hingga 1930, lalu digantikan Ir. V.R van Romont hingga 1942.
Renovasi Candi Prambanan lalu diserahkan pada Pemerintah Indonesia dan berlanjut hingga 1993.
Pemugaran Candi Prambanan sendiri rampung pada 1953, baru pada 1999 Candi Prambanan ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh Unesco.