Kisah Klenteng Agung Sam Poo Kong, Tempat Bersejarah di Semarang

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang, tempat ibadah umat Konghucu.
Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang, tempat ibadah umat Konghucu.

Intisari-online.com - Semarang merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah, sekaligus ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Banyak hal menarik di kota lumpia ini, termasuk jejak sejarahnya.

Menjelang imlek, salah satu tempat bersejarah di Semarang yang lekat dengan budaya Tionghoa adalah klenteng agung Sam Poo Kong.

Sam Poo Kong adalah klenteng yang terletak di Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki sejarah panjang sejak 1406.

Menurut situs sampookong, ada kisah menarik di balik bangunan megah bernuansa Tionghoa tersebut.

Dikisahkan pada tahun 1406 armada pelayaran Laksaman Zheng He (Cheng Ho) tiba di Semarang.

Laksamana Zheng He terlahir dengan nama Ma San Bao, itu menjadi alasan mengapa klenteng itu diberi nama Sam Poo Kong.

Dalam dialog mandarin, Sam Poo Kong atau San Bao Dong artinya gua San Bao.

Ini menjadi cikal bakal berdirinya Sam Poo Kong dan pemberian nama klenteng agung di Semarang tersebut.

Pada saat Zheng He tiba di Simongan (Semarang), juru mudinya Wang Jing Hong mengalami sakit keras.

Kemudian ditemukanlah sebuah gua di mana Zheng He mengobati Wang Jing Hong.

Baca Juga: Termasuk Bank Peninggalan Belanda Inilah 5 Tempat Bersejarah di Medan

Saat Wang Jing Hong menyembuhkan dirinya, Laksamana Zheng He melanjutkan pelayarannya ke Timur.

Dengan tujuan menuntaskan misi perdamaian dan perdagangan keramik serta rempah-rempah.

Selama ditinggalkan Zheng He, Wang Jing Hong memimpin anak buahnya di Simongan menggarap lahan dan membangun rumah.

Mereka juga bergaul dengan penduduk setempat.

Kemudian, lingkungan sekitar gua pun berkembang dan menjadi makmur karena aktivitas perdagangan dan pertanian.

Demi menghormati pemimpinnya Zheng He di gua tersebut masyarat membangun sebuah patung, cikal bakal klenteng Sam Poo Kong.

Tahun 1417 Wang Jing Heng, mendirikan patung Zheng He dan meresmikan Sam Poo Kong.

Wang meninggal pada usia 87 tahun kemudian dia juga dimakamkan di sekitar klenteng tersebut.

Sejak saat itu masyarakat menyebut makam tersebut dengan makam Kyai Juru Mudi.

Namun, tahun 1704 gua tersebut sempat runtuh akibat longsor, dan masyarakat pun membangun gua buatan yang letaknya bersebalahan dengan makam.

Hingga saat ini makam tersebut telah mengalami beberapa kali pemugaran.

Baca Juga: Berasal Dari Tahun 1526, Inilah Sejarah Kota Tua, Tempat Bersejarah di Jakarta

Misalnya pada tahun 1965 yayasan Sam Poo Kong didirikan oleh Thio Siong Thouw.

Lalu, pada 2002 yayasan tersebut melakukan renovasi besar-besaran untuk mengatasi masalah banjir dll.

Hingga akhirnya, pemugaran selesai pada Agustus 2005, bersamaan dengan perayaan 600 tahun kedatangan Laksamana Zheng He di pulau Jawa.

Peresmian dihadiri oleh Menteri Perdagangan Indonesia saat itu, Mari Elka Pangestu datang ke klenteng agung Sam Poo Kong dan Gubernur Jawa Tengah.

Kini Sam Poo Kong telah berdiri megah sebagai klenteng agung, serta dikenang sebagai tempat bersejarah di Semarang.

Artikel Terkait