Intisari-Online.com - Kitab Negarakertagama sendiri ditulis oleh Mpu Prapanca, yang kemudian menjadi sumber sejarah yang begitu dipercaya.
Dari maknanya, Negarakertagama artinya negara dengan tradisi spiritual.
Naskah kitab ini selesai ditulis dalam Bahasa Kawi pada bulan Aswina tahun Saka 1287 (September – Oktober 1365 Masehi).
Oleh Mpu Prapanca, kitab ini juga disebut sebagai Desawarnana, yang berarti tulisan tentang daerah Majapahit.
Dalam Negarakretagama diceritakan, setelah kematian pendiri Majapahit, Raden Wijaya, anaknya, Jayanegara naik tahta sebagai Raja Majapahit.
Namun ia dipengaruhi oleh tokoh bernama Mahapati yang dikenal licik.
Keadaan ini memunculkan banyak ketidakpuasan di kalangan pejabat, termasuk pasukan elite, Dharmaputra Pararaton menyebutkan, Dharmaputra disebut sebagai pengalasan wineh suka, yang artinya pegawai istimewa yang disayangi raja.
Mereka diangkat oleh Raden Wijaya.
Pasukan ini bertugas mengawal dan mengamankan raja dengan anggotanya yang hanya tujuh orang.
Mereka merupakan tokoh-tokoh yang mengawal Raden Wijaya ketika dikejar Jayakatwang yang menyerbu Singasari pada masa kekuasaan raja Kertanegara.
Mereka adalah Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa.
Baca Juga: Hukum Kerajaan Majapahit: Pelaku Santet dan 'Perbuatan Tak Pantas' Akan Dapat Sanksi Ini
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR