Bagaimanakah Gajah Mada Dapat Menyatukan Nusantara? Berikut Ini Penjelasannya

Khaerunisa

Editor

(Ilustrasi) Bagaimanakah Gajah Mada dapat menyatukan Nusantara?
(Ilustrasi) Bagaimanakah Gajah Mada dapat menyatukan Nusantara?

Intisari-Online.com - Bagaimanakah Gajah Mada dapat menyatukan Nusantara? Simak penjelasannya berikut ini.

Pertanyaan "Bagaimanakah Gajah Mada dapat menyatukan Nusantara?" terdapat pada halaman 144 Buku Sejarah Indonesia Kelas X Kurikulum 2013.

Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, kerajaan ini berhasil menyatukan Nusantara.

Kerajaan Majapahit sendiri merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang berdiri di Nusantara.

Kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini berdiri antara abad ke-14 - ke-15 M.

Keberhasilan Kerajaan Majapahit menyatukan Nusantara tak lepas dari sosok Gajah Mada.

Gajah Mada merupakan sosok mahapatih yang sangat berpengaruh dalam upaya Majapahit menuju puncak kejayaannya.

Ia dikenal sebagai sosok setia dan perkasa pada pemangku Kerajaan Majapahit untuk terus menjaga keutuhan dan menebarkan pengaruhnya.

Bahkan hingga kini jasa-jasanya masih dikenang, di mana Bangsa Indonesia menganggap Patih Gajah Mada sebagai pahlawan simbol patriotisme dan persatuan bangsa.

Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas, bahkan melebihi luas wilayah Republik Indonesia sekarang.

Seluruh kepulauan di Indonesia berada di bawah kekuasaan Majapahit.

Baca Juga: Soal Sejarah Kelas X: Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim?

Inilah bagaimana Gajah Mada dapat menyatukan Nusantara.

Gajah Mada menjadi patih kerajaan Majapahit sejak pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 M).

Atas jasanya dalam penumpasan pemberontakan pada masa itu, Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih.

Pada upacara pengangkatannya menjadi patih Amangkubhumi Majapahit tahun 1258 Saka (1336 M), Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.

Isi Sumpah Palapa, yaitu: "Lamun huwus kalah nusantara, ingsun amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Baki, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa"

(Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa (kesenangan). Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pyulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa).

Dengan diucapkannya Sumpah Palapa, Gajah Mada terus berjuang dan gigih untuk mempersatukan Nusantara, mewujudkan sumpahnya.

Gajah Mada juga dengan setia membantu sang ratu untuk memajukan Kerajaan Majapahit.

Kemudian, berlanjut pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, putra Tribhuwana Tunggadewi dan Cakradhara atau Kertawardhana Bhre Tumapel.

Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk inilah Majapahit berhasil memperluas daerah kekuasaannya.

Zaman keemasan Kerajaan Majapahit diraih pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk.

Baca Juga: ‘Sepertinya Tidak Mungkin!’, Inilah Kisah yang Terjadi Ketika Seseorang Coba Menculik Putri Anne!

Kekuasaan Majapahit di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk terbentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia Timur.

Tak hanya berkuasa, Raja Hayam Wuruk juga menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga.

Dalam melaksanakan cita-citanya untuk menyatukan Nusantara, Gajah Mada didukung oleh beberapa tokoh, misalnya Adityawarman dan Laksamana Nala.

Gajah Mada menggunakan ekspedisi militer sebagai jalan untuk mencapai cita-citanya.

Di bawah pimpinan Laksamana Nala Majapahit membentuk angkatan laut yang sangat kuat.

Tugas utamanya adalah mengawasi seluruh perairan yang ada di Nusantara.

Laksamana Nala pun dikirim Gajah Mada untuk menguasai Nusantara bagian barat.

Target daerah yang akan dikuasai Tumenggung Nala adalah Kerajaan Samudra Pasai, kemudian Jambi dan Palembang. Usaha ini berhasil dilakukan oleh pasukan Majapahit.

Setelah itu, Gajah Mada memerintahkan mereka untuk menuju Semenanjung Malaka, Tumasik (Singapura), dan Kalimantan.

Dalam perjalanan itu, pasukan Majapahit berhasil menguasai daerah seperti Langkasuka, Kelantan, Trenggano, Kedah, Selangor, dan Tumasik.

Sementara itu, saat ke Kalimantan, pasukan Majapahit berhasil menguasai Tanjungpura, Sambas, Banjarmasin, Pasir Kutai, dan Brunei.

Menurut Kitab Negarakretagama, pada akhirnya daerah yang berhasil dikuasai meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini, kecuali Sunda.

Wilayah Sunda tidak ditaklukkan Majapahit karena memiliki hubungan yang baik. Selain itu, Gajah Mada ternyata juga enggan untuk menguasainya dengan jalan militer.

Itulah bagaimana Gajah Mada dapat menyatukan Nusantara.

Sumpah Palapa benar-benar dilaksanakan oleh Gajah Mada hingga Majapahit berhasil menyatukan Nusantara.

Baca Juga: Sering Terjadi Gempa di Indonesia, Benarkah Ikan Ini Bisa Deteksi Gempa Bumi

(*)

Artikel Terkait